KBRN, Jakarta: Komisi I DPR mendesak pembentukan panitia khusus menelusuri kasus pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal, korban penipuan di Kamboja. Dengan pembentukan Pansus, maka dapat ditelusuri dugaan adanya mafia rekrutmen pekerja migran Indonesia (PMI) nonprosedural. 

Terungkap beberapa waktu lalu, 60 pekerja migran Indonesia menjadi korban perdagangan manusia dan mengalami penyekapan di Sihanoukville, Kamboja. 

Kalau perlu DPR kita buat Pansus karena kejadian ini sudah luar biasa, kata anggota Komisi I DPR Rizki Aulia Rahman Natakusuma dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Selasa (2/8/2022).

Rizki menduga kasus tersebut karena ketidaktahuan mengenai prosedur menjadi pekerja migran legal. 

Banyak sekali warga kita yang tidak mengerti dan mengharapkan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Mencari keuntungan dan mereka mungkin melihat ada peluang di luar negeri mereka ambil, ujarnya.

Ini masalah multidimensi menyangkut banyak kementerian dan lembaga terkait. Untuk itu, pihaknya terus melakukan pengawasan dalam kasus yang menyangkut pekerja migran ilegal tersebut. 

Ini tidak bisa diselesaikan oleh Kementerian Luar Negeri sendiri, kata Rizki menegaskan.

Kasus ini  melibatkan kementerian/lembaga lain seperti Kementerian Ketenagakerjaan, BP2MI dan sebagainya.

Kita ingin mengoptimalkan bagaimana kita bisa mengubah mindset pemerintah yang tadinya agar reaktif menjadi preventif, ucapnya.

Ke depannya, ia berharap kasus-kasus terhadap pekerja migran Indonesia tidak terjadi lagi.