KBRN, Jakarta: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pemulihan ekonomi Indonesia akan berlanjut dan dapat tumbuh sesuai target. 

Pemerintah tetap optimis bahwa di tahun 2022 ini perekonomian dapat tumbuh sebesar 5,2% . Pemulihan tersebut didorong oleh sinergi kesehatan dan kebijakan ekonomi yang mampu mendorong peningkatan konsumsi, investasi, dan ekspor, ujar Menko Airlangga dalam Webinar Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022, Selasa (2/8/2022).

Menurut Airlangga, pertumbuhan ekonomi sangat bergantung kepada pengendalian pandemi Covid-19 dengan didukung perbaikan sistem ketahanan kesehatan. Responsifnya kebijakan ekonomi yang tepat untuk memastikan proses pemulihan yang lebih kuat.

Selain itu penciptaan lapangan kerja secara signifikan, serta kesiapan bertransformasi menggunakan teknologi digital dalam banyak bidang di masa depan.

“Menyusul membaiknya situasi pandemi, Pemerintah mempersiapkan strategi transisi ke endemi dengan penguatan berbagai kebijakan kesehatan hulu dan hilir. Pemerintah juga melanjutkan program PEN senilai 455,62 triliun yang berperan dalam percepatan pemulihan pasca pandemi, ujar Airlangga.

Hingga Juli 2022, anggaran untuk Program PEN telah terealisasi sebesar Rp146,7 triliun atau 32,2% dari total anggaran PEN.

Pemerintah, juga akan mengoptimalkan strategi pendapatan negara dari windfall profit ekspor komoditas unggulan untuk menjadikan APBN sebagai shock absorber.

Anggaran Pemerintah, termasuk pemberian subsidi dan bantuan sosial, dialokasikan untuk menjaga daya beli masyarakat terutama bagi mereka yang miskin dan rentan, serta menjaga momentum pemulihan ekonomi, tukas Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga mengatakan, dalam jangka menengah-panjang, Pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui Grand Strategy Pembangunan Berkelanjutan.

Hal ini disokong dengan fundamental perekonomian Indonesia yang solid dan telah mampu kembali ke level sebelum pandemi, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan cerahnya prospek indikator utama.

“Berbagai strategi untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan akan dilakukan. Diantaranya dengan menyederhanakan regulasi melalui Omnibus Law UU Cipta Kerja, menciptakan nilai tambah melalui hilirisasi komoditas, meningkatkan proses digitalisasi, ungkap Airlangga.

Mendorong ekonomi hijau, memberantas kemiskinan ekstrem, dan mengoptimalkan fungsi Indonesia Investment Authority (INA)  pungkas Airlangga.