Ketua DPR AS, Nancy Pelosi (Foto: BBC)

Taipei, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mempersilakan China pamer kekuatan, apabila Ketua DPR AS, Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan. Dia diperkirakan tiba di pulau itu Selasa (2/8) malam.

Kunjungannya yang tidak didukung oleh Gedung Putih, akan menjadi yang pertama oleh pejabat senior AS dalam beberapa dekade. Pelosi merupakan pejabat peringkat ketiga tertinggi di pemerintah AS dan kritikus lama terhadap Beijing.

China berulang kali memperingatkan kunjungan itu, dan pada Selasa ini kembali menegaskan bahwa AS akan membayar harga atas kunjungan tersebut.

Pihak AS akan memikul tanggung jawab dan membayar harga karena merusak kepentingan keamanan kedaulatan China, tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying dikutip dari BBC.

Pagi ini, China mengirim pesawat-pesawat tempur ke garis tengah, garis pemisah informal di Selat Taiwan antara daratan China dan Taiwan.

Pasukan Beijing juga mengadakan latihan tembakan langsung dan komando timur militer China memposting video online yang mengatakan bahwa mereka sepenuhnya siap untuk segala kemungkinan.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya sepenuhnya memahami kegiatan militer di dekat pulau itu, dan bertekad untuk mempertahankan diri dari setiap ancaman China.

Taiwan adalah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri, tetapi diklaim oleh China, yang melihatnya sebagai provinsi yang memisahkan diri.

AS sendiri hanya memiliki hubungan diplomatik formal dengan China dan bukan Taiwan. Namun, Washington mempertahankan hubungan tidak resmi yang kuat dengan pulau itu.

Awal pekan ini, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Kirby mempersilakan China menanggapi kedatangan Pelosi dengan provokasi militer, termasuk menembakkan rudal di dekat Taiwan, meluncurkan kegiatan udara atau angkatan laut skala besar atau membuat klaim hukum palsu untuk membenarkan blokade laut di Selat Taiwan.

Diketahui, Pelosi memulai turnya di Asia pada Minggu pekan lalu tanpa menyebutkan Taiwan dalam rencana perjalanannya. Dia sejauh ini telah mengunjungi Singapura dan Malaysia, dan juga memiliki jadwal singgah di Korea Selatan dan Jepang.

Namun dia dilaporkan secara luas di media Taiwan dan AS berencana untuk mendarat di Taipei pada Selasa malam dan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Taiwan pada Rabu besok.

Dia (Pelosi) memiliki hak untuk mengunjungi Taiwan dan membuat keputusannya sendiri, demikian keterangan Gedung Putih sebagai bentuk penghormatan atas kemerdekaan Kongres AS.