PIKIRAN RAKYAT - Program transformasi yang dijalankan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di lingkungan kerjanya, BUMN, menuai sukses besar. Hal itu terlihat dari laba bersih bank-bank milik pemerintah yang mengalami kenaikan signifikan pada semester 1 2022.

Menurut Erick Thohir, dalam siaran persnya di Jakarta Sabtu 30 Juli 2022, transformasi yang dijalankan komisaris dan direksi dalam menjalankan bisnis perbankan dan proses digitalisasi di lingkungan perbankan BUMN membuat cara kerja perbankan BUMN menjadi lebih efisien. Efisiensi itu terlihat dari menurunnya biaya operasional, beban dana yang terjadi, dan kualitas kredit yang membaik.

Transformasi yang dilakukan Erick Thohir juga memaksa perbankan BUMN menata kembali fokus bisnis dengan memilih segmentasi pasar yang berbeda-beda. BRI, misalnya, fokus pada pembiayaan UMKM dan masyarakat pedesaan. Bank Mandiri fokus di sektor korporasi dan UMKM di daerah perkotaan. Sementara Bank BTN fokus di sektor perumahan. Adapun BNI menjadi bank internasional dengan segmentasi diaspora, pekerja migran, dan sektor ekspor.

Baca Juga: Jokowi Sebut Subsidi Pemerintah Telah Tembus Rp502 Triliun: Negara Manapun Tak Akan Kuat

Alhamdulillah berkat transformasi dan digitalisasi, bank-bank BUMN bisa bekerja lebih efektif dan efisien dengan hasilnya yang bisa kita saksikan bersama-sama saat ini. Sekarang juga bukan zamannya lagi antarbank BUMN rebutan nasabah, kata Erick Erick Thohir.

Lebih lanjut Erick Thohir menjelaskan, transformasi itu membuat laba bersih perbankan BUMN juga mengalami kenaikan signifikan pada semester pertama 2022. Laba bersih BRI naik 98,38 persen menjadi Rp 24,88 triliun year on year (yoy). Sementara Bank Mandiri mengalami kenaikan 61,7 persen menjadi Rp 20,2 triliun. Adapun Bank BTN meraup laba bersih 1,06 triliun atau naik 49,19 persen dari sebelumnya hanya Rp 716,44 miliar. Dan, laba bersih BNI tumbuh 75 persen dari Rp 5 triliun menjadi 8,8 triliun.

Dengan kenaikan laba bersih ini, Erick Thohir yakin sumbangan perbankan BUMN bagi negara dari deviden pada 2022 ini juga akan jauh lebih besar dari tahun sebelumnya. Kalau pada tahun buku 2021, negara mendapatkan setoran dividen mencapai Rp 24,56 triliun dari bank-bank BUMN, kita optimistis dividen untuk 2022 akan jauh lebih besar, kata Erick Thohir.

Baca Juga: Pengamat Militer Prediksi Rusia Kalah di Ukraina, Ini Alasannya

Laba bersih yang meningkat itu juga akan membuat pemerintah lebih masif lagi menyalurkan program-program kerakyatan untuk semakin mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Dengan begitu diharapkan pula, akses pembiayaan terhadap sektor UMKM juga meningkat.