Penerimaan Pajak Semester II Diproyeksikan Melemah

  • 02 Agustus 2022 18:31:53
  • Views: 5

KBRN, Jakarta: Pemerintah mengklaim penerimaan negara dari sektor perpajakan pada semester I-2022 menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Meski demikian, menurut Dirjen Pajak Suryo Utomo kondisinya akan berbeda pada semester II akibat perkembangan perekonomian global yang cenderung mengalami pembalikan arah dari pemulihan ke penurunan bahkan terancam mengalami stagflasi hingga resesi.

Perkembangan ekonomi akan sangat mempengaruhi penerimaan pajak. Kita mewaspadai perkembangan ekonomi global, sejauh mana dampaknya akan merembes ke kegiatan ekonomi di dalam negeri, kata Suryo dalam Media Briefing 'Perkembangan Data dan Informasi Pajak Terkini', Selasa (2/8/2022).

Dari data Direktorat Jenderal Pajak (DJP), pada semester I-2022, penerimaan pajak mencapai Rp 868,3 triliun atau sudah 58,5 persen dari target yang tercantum Perpres 98/2022 tentang Rincian APBN 2022. 

Di semester I-2022, penerimaan mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 55,7 persen. Pertumbuhannya dipengaruhi oleh trend peningkatan harga komoditas, pertumbuhan ekonomi yang ekspansif, basis yang rendah di tahun 2021 akibat pemberian insentif fiskal, serta dampak implementasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU-HPP), papar Suryo.

Pada bulan Juni 2022, tambah Suryo, pertumbuhan penerimaan pajak utamanya ditopang oleh penerimaan dari Program Pengungkapan Sukarela (PPS) yang membukukan penerimaan sangat tinggi di bulan terakhir implementasinya. Dari laporan DJP, penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) dari PPS sebesar Rp 61,01 triliun yang berasal dari harta yang dideklarasikan sebesar Rp 594,82 triliun, oleh sebanyak 247.918  wajib pajak yang ikut PPS.

Adapun rincian penerimaan pajak hingga semester I-2022, yang terbesar adalah PPh Non Migas Rp 519,6 triliun, PPN dan PPnBM Rp300,9 triliun, PPh Migas Rp43 triliun, dan PBB serta pajak lainnya sebesar Rp4,8 triliun. Sementara itu, tiga sektor usaha yang memberikan kontribusi terbesar pada penerimaan perpajakan di semester I-2022 adalah sektor industri pengolahan (29,7persen), sektor perdagangan (23,4 persen), sektor jasa keuangan dan asuransi (11,5 persen). Namun sektor yang mengalami pertumbuhan tajam dalam penerimaan pajaknya adalah sektor pertambangan yang secara kumulatif tumbuh 286,8 persen.

Dirjen Pajak Suryo Utomo mengatakan, pada semester II penerimaan pajak masih akan tumbuh sejalan dengan perkembangan ekonomi. Namun pertumbuhannya tidak akan sekuat pertumbuhan di semester I.

Hal tersebut karena ada beberapa item penerimaan pajak yang tidak akan terulang atau tidak sebesar seperti penerimaan di semseter I, yaitu PPS dan PPh Orang Pribadi dan Badan tahunan, pungkas Suryo.


https://rri.co.id/ekonomi/1563705/penerimaan-pajak-semester-ii-diproyeksikan-melemah?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign

Sumber: https://rri.co.id/ekonomi/1563705/penerimaan-pajak-semester-ii-diproyeksikan-melemah?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign
Tokoh



Graph

Extracted

persons Suryo Utomo,
companies ADA,
ministries Direktorat Jenderal Pajak (DJP),
parties PBB,
topics APBN,
products PPnBM, PPS,
places DKI Jakarta,