KBRN, Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan, akan membentuk 34 SMART Fisheries Village (SFV) atau kampung perikanan pintar hingga akhir tahun 2022.

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, saat ini proses pembentukan model kampung masih berjalan di Desa Panembangan, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah.

Tahun ini 34 lokasi, kata Trenggono dalam peluncuran Program SMART Fisheries Village di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Trenggono menjelaskan, dalam pelaksanaan programnya, kampung perikanan pintar ingin memadukan pertumbuhan ekonomi. Kemudian juga bekerja bersama masyarakat dengan tetap memerhatikan kelestarian lingkungan dan berbasis digital teknologi kekinian.

Menurutnya, program SFV ini akan mengubah wajah kampung perikanan menjadi lebih berdaya saing. Mengingat, kegiatan ekonomi di dalamnya mênjadi lebih beragam.

Seperti adanya spot wisata hingga produksi produk UMKM yang berujung pada peningkatan pendapatan.

Tapi yang pasti keterlibatan masyarakat, lokasi dan seterusnya dengan kerjasama yang saling menguntungkan, dengan fungsi, teknologi digital yang baik saya kira. Saya kira bisa dilihat apa yang dilakukan Telkom, ujarnya.

Lebih lanjut, Trenggono meminta jajarannya bergerak memperluas ke daerah lain ketika proyek percontohan SPV berhasil di Panembangan. Sebab, didalamnya ada juga pembangunan infrastruktur dan peningkatan pendidikan masyarakat. 

Ia pun membuka ruang selebarnya-lebarnya pada kalangan industri yang tertarik untuk ikut mengembangkan program ini. Sehingga, kedepan akan banyak kampung-kampung berbasis budidaya perikanan yang lebih sejahtera dan berdaya saing.

Jadi nanti kalau di lokasi Banyumas sudah jadi, saya minta sesegera mungkin karena ada pelibatan soal secara infrastruktur yang harus dibangun dan pendidikan masyarakat juga, model itu menjadi model, kalau itu bisa berhasil untuk wilayah lain, katanya, melanjutkan.