Legislator Sebut Ancaman Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Kian Nyata

  • 02 Agustus 2022 14:31:49
  • Views: 4

KBRN, Jakarta: Anggota Komisi XI DPR Andreas Eddy Susetyo mengatakan, ancaman terjadinya stagflasi semakin nyata dan akan menghantam perekonomian nasional. 

Stagflasi merupakan kondisi dimana pertumbuhan yang stagnan cenderung lemah sementara di sisi lain inflasi meroket. Stagflasi terakhir kali terjadi pada 1970-an. Antara 1973 dan 1981, inflasi AS selalu di atas 6 persen dengan pengecualian pada 1976 (4,86 persen). Sementara inflasi di AS di bulan Juni 2022 ini meroket hingga 9,1 persen. 

Situasi tersebut, kata Andreas, dapat dilihat antara lain dari rilis IMF dalam World Economic Outlook (WEO) edisi Juli 2022 memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk 2022 sebesar 0,4 ppt menjadi 3,2 persen. 

Beberapa faktor pendorong pemangkasan tersebut adalah, pertama adanya perlambatan ekonomi yang lebih tajam di Tiongkok akibat perpanjangan lockdown sehingga memperburuk gangguan rantai pasokan global, kata Andreas kepada wartawan, Selasa (2/8/2022).

Faktor kedua, kata Andreas, pengetatan likuiditas global terkait dengan kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif oleh Bank Sentral negara maju (the Fed, ECB, dan Bank of England), dan ketiga adalah dampak dari perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan.

Selain itu, kata Andreas, Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, kembali menaikkan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 75 bps dari 1,50 – 1,75 persen menjadi 2,25 – 2,50 persen pada FOMC Juli 2022. The Fed menegaskan kembali bahwa kenaikan FFR lanjutan masih diperlukan, dan akan tetap melanjutkan proses pengurangan balance sheetnyasecara signifikan. 

Target suku bunga The Fed akan berada pada 3,5 persen di 2022 ini dan kemungkinan mencapai peak nya di semester I tahun 2023 sebelum kembali turun di semester II, ucapnya.

Sementara, kata Andreas, Ekonomi Tiongkok juga hanya tumbuh 0,4 persen yoy di 2Q22, melambat tajam dari pertumbuhan 4,8 persen di 1Q22. Pertumbuhan tersebut adalah laju ekspansi paling rendah sejak kontraksi pada 1Q20 ketika awal pandemi COVID-19 terjadi. 

Tantangan perlambatan ekonomi AS dan Tiongkok akan berdampak kepada kinerja ekspor di semester II ini dan tahun 2023, terutama dikaitkan dengan kinerja ekspor industri manufaktur, katanya.

Selain itu, kata ia, perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung berakhir, dan kebijakan proteksi yang dilakukan berbagai negara dalam rangka melindungi kepentingan dalam negerinya sehingga rantai pasokan global terganggu. 

Dampak yang akan terjadi di Indonesia yang jelas adalah akan terjadi pelambatan pemulihan ekonomi nasional karena arus investasi diperkirakan akan kembali ke pasar AS dan nilai tukar rupiah akan tertekan, kata ia.

Kita berharap Indonesia tidak mengalami dampak parah dari stagflasi global ataupun mengalami stagflasi.


https://rri.co.id/ekonomi/1563566/legislator-sebut-ancaman-perlambatan-pertumbuhan-ekonomi-kian-nyata?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign

Sumber: https://rri.co.id/ekonomi/1563566/legislator-sebut-ancaman-perlambatan-pertumbuhan-ekonomi-kian-nyata?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign
Tokoh

Graph