Harga Minyak Mentah Drop Dampak Pelemahan Produksi Pabrik China dan Eropa

  • 02 Agustus 2022 10:58:55
  • Views: 7

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah turun tajam pada perdagangan Senin karena data manufaktur di China dan Eropa melemah. Pelemahan data tersebut membebani prospek permintaan sehingga menekan harga minyak mentah.

Semenatara, saat ini investor komoditas tengah bersiap menghadapi hasil pertemuan dari pejabat organisasi eksportir minyak dunia atau OPEC. Dalam pertemuan ini OPEC akan membahas mengenai target produksi dan jumlah pasokan.

Mengutip CNBC, Selasa (2/8/2022), harga minyak mentah berjangka Brent turun USD 3,94, atau 3,79 persen menjadi USD 100,03 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS mengakhiri hari di USD 93,89 per barel, turun 4,8 persen atau USD 4,73 dari perdagangan sebelumnya.

Dalam sebuah survei, pabrik-pabrik di seluruh Asia dan Eropa mengalami tekanan di Juli karena lesunya permintaan global dan pembatasan ketat COVID-19 di China memperlambat produksi. Hal ini menambah kekhawatiran tentang resesi ekonomi global.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur akhir S&P Global untuk zona euro turun menjadi 49,8 pada Juli dari 52,1 Juni. Angka ini jatuh di bawah level 50 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi untuk pertama kalinya sejak Juni 2020.

Analis Oanda Craig Erlam mengatakan, saat ini harga minyak mentah tengah menghadapi cobaan berat. Pertama karena beberapa negara dan lembaga dunia sudah merevisi target pertumbuhan ekonomi. Di tambah lagi adanya fakta bahwa aktivitas manufaktur melambat.

Ini bukanlah pertanda baik, kata dia.

Harga minyak mentah Brent dan WTI pada akhir Juli 2022 mengalami kerugian bulanan kedua berturut-turut untuk pertama kalinya sejak 2020. Hal ini terjadi karena melonjaknya inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan kekhawatiran resesi yang akan mengikis permintaan bahan bakar.

Para analis dalam jajak pendapat Reuters untuk pertama kalinya sejak April mengurangi perkiraan mereka untuk harga rata-rata Brent 2022 menjadi USD 105,75 per barel. Perkiraan mereka untuk WTI turun menjadi USD 101,28 per barel. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bursa saham di New York terjun bebas bersamaan bursa di Asia, Eropa, Amerika Latin, dan wilayah-wilayah lain. Hal ini menguatkan kembali kekhawatiran terjadinya kembali resesi, setelah penguatan Wall Street selama 11 tahun dan di tengah perlambatan e...


https://www.liputan6.com/bisnis/read/5030999/harga-minyak-mentah-drop-dampak-pelemahan-produksi-pabrik-china-dan-eropa

Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/5030999/harga-minyak-mentah-drop-dampak-pelemahan-produksi-pabrik-china-dan-eropa
Tokoh

Graph

Extracted

companies Reuters, Wall Street, WhatsApp,
organizations OPEC,
ngos AJI, PMI,
fasums SPBU,
products Minyak mentah Brent, West Texas Intermediate,
nations Amerika Serikat, Republik Rakyat Cina,
places DKI Jakarta,
cities New York,
cases covid-19,
musicclubs APRIL,