Presiden Jokowi Dorong Upaya Peningkatan Produksi Jagung Nasional

  • 01 Agustus 2022 22:32:00
  • Views: 3

KBRN, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong jajarannya untuk meningkatkan produksi jagung nasional dari hulu hingga ke hilir. Kepala Negara juga minta sejumlah upaya dilakukan mulai dari pembukaan lahan baru di sejumlah daerah, intensifikasi, ekstensifikasi, hingga terkait pemasarannya.

Hal itu disampaikan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas yang dipimpin langsung Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (1/8/2022). 

(Pemerintah) akan meningkatkan produksi jagung nasional di daerah baru, Yaitu Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara dengan total luas lahan 141 ribu hektare dan 86 ribu (hektare) merupakan lahan baru, kata Airlangga. 

Airlangga menyebut saat ini harga jagung global berada di angka USD 335 per ton atau setara Rp 5.000 per kilogram. Maka Presiden mengarahkan agar dilakukan peningkatan produksi, termasuk dengan ekstensifikasi dari lahan yang ada. 

Upaya lain yang dilakukan adalah dengan mendorong bibit GMO (hasil rekayasa genetik) ataupun hibrida.

Dari segi hibrida pemerintah sudah mendorong bibit unggul hibrida jagung yang bisa memproduksi antara 10,6-13,7 juta ton per hektare. Ada 14 varietas antara lain Pertiwi 3 F1, Bisi, kemudian ada NK Perkasa, ada Singa, ada Bima, ada Dahsyat, ada P36 dan yang lain, ujar Airlangga. Artinya hibrida ini berbasis hibrida nasional, nanti Pak Mentan akan melakukan perubahan terhadap regulasi terkait dengan GMO (genetik modified organism).

Di samping itu, Presiden Jokowi juga mengarahkan jajarannya untuk pengembangan alat mesin pertanian (alsintan) bisa menggunakan kredit dari perbankan. 

Menteri Pertanian, lanjut Airlangga, nantinya akan menyiapkan kelompok-kelompok tani untuk mendapatkan kredit usaha kecil dan menengah dari perbankan.

KUR yang kemarin itu Rp 373 triliun, untuk tahun depan juga kita naikkan menjadi sekitar Rp 460 triliun.  Jadi ruangnya cukup besar untuk mendorong ekstensifikasi dari petani jagung, katanya, melanjutkan.

Pemerintah berharap dengan berbagai upaya,  produksi jagung nasional bisa meningkat sesuai dengan permintaan dan kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. 

Kita ketahui beberapa negara, China produksi besar tapi ekspornya terbatas. Ekspor masih cukup besar adalah India, namun India ini bisa stop ekspor juga. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan produksi sehingga rata-rata yang sekarang per hektare-nya adalah 5 ton itu bisa ditingkatkan menjadi 10-13 ton per hektare, ujar Airlangga. 

Dalam kesempatan yang sama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan saat ini pemerintah sudah tidak lagi impor beras maupun jagung. 

Saya ingin sampaikan bahwa bukan hanya beras, sebenarnya kita sudah tidak impor juga jagung. Kecuali yang berkait dengan kebutuhan industri termasuk pemanis dan lain-lain. Bapak Presiden memberi target agar kita tingkatkan, kata Syahrul. 

Menurutnya, produksi jagung saat ini berada di atas 18 juta ton. Melebihi kebutuhan nasional yang berada pada angka 14,7 juta ton.


https://rri.co.id/ekonomi/1562783/presiden-jokowi-dorong-upaya-peningkatan-produksi-jagung-nasional?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign

Sumber: https://rri.co.id/ekonomi/1562783/presiden-jokowi-dorong-upaya-peningkatan-produksi-jagung-nasional?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign
Tokoh







Graph