BMKG Beri Peringatan pada Masyarakat NTB: Puncak Musim Kemarau Bisa Munculkan Kekeringan hingga Kebakaran

  • 01 Agustus 2022 15:37:33
  • Views: 1

PIKIRAN RAKYAT - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan untuk masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) waspada terhadap dampak puncak musim kemarau tahun ini.

BMKG, lebih lanjut menekankan bahwa dampak musim kemarau harus membuat masyarakat NTB waspada karena dapat memunculkan bencana kekeringan hingga kebakaran hutan.

Diketahui, puncak musim kemarau yang memunculkan berbagai bencana alam akan mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat NTB.

Memasuki periode puncak musim kemarau tahun 2022, masyarakat perlu mewaspadai terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, hingga suhu dingin yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, kata Nindya Kirana sebagai Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat dalam keterangan tertulis, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara News.

Baca Juga: Beras Bansos Pemerintah Seberat 1 Ton Ditimbun, Diperkirakan Capai Rp9,9 Miliar

Dalam detailnya, BMKG mengungkap bencana kekeringan tahun ini terpantau mulai terjadi di sebagian besar wilayah NTB.

Bahkan, peringatan dini bencana kekeringan untuk level siaga mulai diumumkan untuk lima wilayah di NTB, yakni (1) Kecamatan Wawo, Bolo, dan Soromandi yang masuk Kabupaten Bima; (2) Kecamatan Pringgabaya, Sambelia, Sakra Barat dan Swela yang masuk Kabupaten Lombok Timur; (3) Kecamatan Buer, Labuhan Pandan dan Lape yang masuk Kabupaten Sumbawa; (4) Kecamatan Huu dan Kilo Kabupaten Dompu; serta (5) Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat.

Sedangkan untuk bencana kekeringan level waspada terdapat di tujuh wilayah NTB, yakni (1) Kecamatan Dompu, Kempo, Manggelewa, Pajo dan Woja di Kabupaten Dompu; (2) Kecamatan Bolo, Lambitu, Lambu, Madapangga dan Palibelo di Kabupaten Bima; (3) Kecamatan Raba dan Rasanae Timur di Kota Bima; (4) Kecamatan Gerung dan Lembar di Kabupaten Lombok Barat.

Kemudian berikutnya, (5) kecamatan Janapria, Jonggat, Praya Barat Daya, Praya Tengah dan Pujut di Kabupaten Lombok Tengah; (6) Kecamatan Jerowaru, Labuhan Haji, Masbagik, Montong Gading, Sikur dan Sukamulia di Kabupaten Lombok Timur; serta (7) Kecamatan Batulanteh, Empang, Labangka, Lenangguar dan Moyo Utara di Kabupaten Sumbawa.

Baca Juga: Putuskan Banding Soal UMP 2022, Anies Baswedan Harap Hakim Pertimbangkan Kualitas Ekonomi Jakarta

Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Juli 2022 seluruhnya masuk dalam kategori rendah (<10 mm/das). Sifat hujan pada dasarian III Juli 2022 di wilayah NTB didominasi kategori Bawah Normal (BN), katanya menambahkan.

Dalam kesempatan itu, BMKG memperlihatkan kondisi pergerakan atmosfer yang menunjukkan La Nina melemah, yakni indeks ENSO berada pada angka -0.66.

Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin timuran terutama di wilayah Indonesia bagian Selatan termasuk NTB, katanya.

Selain itu, BMKG menyebut ada potensi pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator hingga pertengahan dasarian I Agustus 2022

Rata-rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori hangat yang diperkirakan akan tetap hangat hingga November 2022, katanya memungkaskan.***


https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-015159657/bmkg-beri-peringatan-pada-masyarakat-ntb-puncak-musim-kemarau-bisa-munculkan-kekeringan-hingga-kebakaran

Sumber: https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-015159657/bmkg-beri-peringatan-pada-masyarakat-ntb-puncak-musim-kemarau-bisa-munculkan-kekeringan-hingga-kebakaran
Tokoh



Graph

Extracted

persons Anies Baswedan,
companies ADA,
ministries BMKG,
topics Bantuan Sosial, haji, La Nina,
products Beras,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta, NUSA TENGGARA BARAT,
cities Lombok,
cases kebakaran,