China Beri Sinyal Pertumbuhan Ekonomi Negaranya Meleset dari Target

  • 01 Agustus 2022 14:58:49
  • Views: 1

Aktivitas pabrik di China berkontraksi secara tak terduga pada Juli 2022 setelah bangkit kembali dari lockdown Covid-19.

Dilansir dari CNBC International, Senin (1/8/2022) indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) China turun menjadi 49,0 pada Juli 2022 dari 50,2 pada Juni 2022, di bawah 50 poin yang memisahkan kontraksi dari pertumbuhan, kata Biro Statistik Nasional (NBS).

Adapun PMI non-manufaktur China yang juga  turun menjadi 53,8 pada Juli 2022 dari 54,7 pada bulan Juni. PMI komposit resmi, yang mencakup manufaktur dan jasa, juga turun menjadi 52,5 dari 54,1.

Tingkat kemakmuran ekonomi di China telah turun, fondasi untuk pemulihan masih membutuhkan konsolidasi,' kata ahli statistik senior NBS Zhao Qinghe dalam sebuah pernyataan.

Dia menyebut, kontraksi yang belanjut di industri peleburan minyak, batu bara dan logam adalah salah satu faktor utama yang menurunkan PMI manufaktur China di bulan Juli.

Penurunan ini juga menandai angka terendah PMI China dalam tiga bulan, dengan sub-indeks untuk output, pesanan baru dan ketenagakerjaan semuanya berkontraksi.

Selama pandemi Covid-19, pabrik-pabrik di China telah melihat tingginya harga bahan baku, yang menekan margin keuntungan, karena prospek ekspor dihantui kekhawatiran resesi global.

Catatan penelitian oleh kepala ekonom dan kepala penelitian di Jones Lang Lasalle Inc, Bruce Pang mengatakan bahwa pemulihan ekonomi China terhambat karena permintaan konsumen yang melemah.

Pertumbuhan di kuartal tiga mungkin menghadapi tantangan yang lebih besar dari yang diharapkan, karena pemulihannya lambat dan rapuh, bebernya.


https://www.liputan6.com/bisnis/read/5029507/china-beri-sinyal-pertumbuhan-ekonomi-negaranya-meleset-dari-target

Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/5029507/china-beri-sinyal-pertumbuhan-ekonomi-negaranya-meleset-dari-target
Tokoh

Graph

Extracted

ngos PMI,
topics ekspor,
products Batu Bara,
nations Republik Rakyat Cina,
cases covid-19,