PIKIRAN RAKYAT - Dinas Kesehatan Jawa Barat mengimbau masyarakat lebih waspada dan melaporkan bila disekitarnya ada yang mencurigakan dengan gejala cacar monyet atau Monkeypox. Hal itu tentunya untuk mempercepat penanganan.

Gejala monkeypox biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit.

Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.

Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari beberapa saja hingga ribuan. Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki.

Ruam juga dapat ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata. Ruam monkeypox terkadang disalahartikan sebagai sifilis atau herpes.

Baca Juga: AS Temukan Kasus Cacar Monyet Pertama pada Ibu Hamil, Pakar: Sangat Berisiko

Gejala biasanya berlangsung antara 2-4 minggu dan biasanya sembuh sendiri. Namun pada beberapa individu, dapat menyebabkan komplikasi medis dan kematian. Siapa pun yang memiliki gejala monkeypox atau yang telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi monkeypox harus menghubungi atau mengunjungi fasilitas layanan kesehatan dan meminta saran tenaga kesehatan

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Barat dr. Ryan Bayusantika Risnandi menuturkan, meski demikian hingga saat ini kasus cacar monyet di Jabar belum ditemukan termasuk di Indonesia pada umumnya.

Di satu sisi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global pada Sabtu 23 Juli 2022 pekan lalu. Keputusan ini muncul setelah kasus cacar monyet mencapai ribuan di puluhan negara.