Badan Pangan Nasional Tekankan Pentingnya Penganekaragaman Konsumsi Pangan

  • 31 Juli 2022 16:40:17
  • Views: 4

KBRN, Jakarta: Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menyebutkan upaya penganekaragaman konsumsi pangan dengan kearifan lokal menjadi penting ditengah ancaman krisis pangan, energi dan keuangan yang dihadapi dunia. Maksudnya, masyarakat tidak hanya terpaku pada satu jenis makanan pokok saja, namun juga mengonsumsi bahan pangan lain.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi meyakini dengan cara ini makanan lokal bisa menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri, kemudian mengurangi ketergantungan impor pada sejumlah komoditi.

Ada juga beberapa jenis pangan yang masih tergantung kepada imjpor. Ini kita himbau supaya kita anekaragamkan konsumsi pangannya, sehingga tadi kearifan lokal. Makanan-makanan dari setiap daerah tertentu bisa menjadi tuan rumah di daerah itu sendiri, gausah merubah dengan yang lain-lain, ungkapnya ketika meluncurkan program Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman B2SA di Plaza Barat Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (31/7/2022).

Arief mengatakan, Indonesia merupakan negara ketiga terbesar dunia dengan kekayaan keanekaragaman hayati. Menurutnya Indonesia memiliki 77 jenis sumber karbohidrat, 75 jenis sumber protein, 100 jenis rempah dan bumbu, 40 jenis bahan minuman, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran hingga 26 jenis kacang-kacangan.

Dengan demikian kata dia pemanfaatan pangan lokal tersebut secara masif bisa memberikan kontribusi positif terhadap ketahanan pangan nasional. Tentunya dengan dukungan inovasi teknologi dan formula rekayasa sosial hingga terbentuk kawasan diversifikasi pangan yang ideal sesuai budaya setempat.

Potensi sumber daya oangan indonesia, kita lihat penganekaragaman konsumsi pangan, seperti dalam peta yang kita berikan. Pemanfaatan pangan lokal secara masif inovasi teknologi dan formula rekayasa sosial, papar dia.

Lebih lanjut, ia pun mengajak agar masyarakat untuk menganekaragamkan pola konsumsi pangannya dalam keseharian. Mengingat kualitas konsumsi pangan masih belum beragam, bergizi seimbang.

Hal itu terlihat dari Skor Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2021 lalu yang belum ideal, yakni di angka 87,2 persen dari target 91,6 persen. Dengan kata lain, konsumsi padi-padian di Indonesia terlalu tinggi, sementara konsumsi sayur dan buah, pangan hewani, kacang-kacangan serta umbi-umbian masih kurang.

Skor pola pangan harapan kita yang masih belum ideal. Konsumsi padi-padian kita masih terlalu tinggi, sementara konsumsi sayur dan buah, pangan hewani, kacang-kacangan serta umbi-umbian masih kurang, tandasnya.


https://rri.co.id/nasional/peristiwa/1560927/badan-pangan-nasional-tekankan-pentingnya-penganekaragaman-konsumsi-pangan?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign

Sumber: https://rri.co.id/nasional/peristiwa/1560927/badan-pangan-nasional-tekankan-pentingnya-penganekaragaman-konsumsi-pangan?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign
Tokoh



Graph

Extracted

persons Arief Prasetyo Adi,
companies ADA,
parties Gelora,
topics ketahanan pangan nasional,
fasums GBK,
products karbohidrat, protein,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta,
cities Senayan,