JAKARTA - Pemblokiran platform penyedia game global Steam oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo ) menyulut emosi warganet. Tidak sedikit yang kemudian membandingkan Steam dengan situs porno dan judi online yang masih eksis sampai saat ini.

Sejumlah warganet bahkan menyoroti aplikasi Domino QQ yang diduga judi online malah masuk dalam daftar PSE Kominfo.

Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangarepan buka suara. Menurutnya, pihaknya sampai saat ini masih terus memberangus situs-situs terlarang dan memastikan tidak pernah tebang pilih dalam menindak pelanggaran.

Yang ilegal itu sampai sekarang terus kami lakukan pemblokiran. Setiap hari ada yang diblokir dan jumlahnya terus bertambah. Tapi ya namanya internet, ada jutaan jalan untuk ke sana, kata Semuel, dalam konferensi pers virtual Minggu (31/7). Sebaliknya, Steam ini kan legal dan legalitasnya itu perlu diwujudkan. Mereka harus ikuti aturan. Apalagi mereka juga taat pajak kan, seharusnya bukan hal yang sulit lah untuk melakukan pendaftaran, tambahnya.

Lebih lanjut, Semuel sendiri mengaku senang masyarakat memperhatikan hal tersebut. Menurutnya, masyarakat yang kritis berarti punya kepedulian untuk sama-sama membenahi ruang digital agar menjadi lebih baik dan bersih dari konten terlarang. Kalau menemukan pelanggaran, bisa laporkan ke kami, bebernya.

Terkait aplikasi Domino QQ yang diduga judi online, Semuel menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan dan ternyata bukan permainan judi. Itu bukan judi online. Silahkan di download. Karena Anda bisa bermain tanpa menggunakan uang. Hanya membeli poin saja, ungkap Semuel.

Untuk diketahui, Kominfo sendiri per 30 Juli 2022 kemarin telah memblokir sejumlah platform lantaran tidak mendaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat. Mereka antara lain Yahoo (search engine), Steam, Dota 2, Counter Strike: GO, Epic Games, dan Origin.

BACA JUGA: Kominfo: Layanan PayPal Dibuka Sementara Hari Ini hingga Jumat, 5 Agustus 2022

Apa yang dilakukan Kominfo ini pun menjadi sorotan warganet, bahkan kemarin tagar #BlokirKominfo sempat bertengger di puncak trending topic Twitter. Sebagian besar warganet yang menggunakan tagar tersebut menilai apa yang dilakukan Kominfo justru menyusahkan masyarakat.

(dan)