POJOKSATU.id, JAKARTA – Permintaan perlindungan Bharada E sudah tiga minggu diajukan ke LPSK. Namun hingga kini belum dikabulkan. LPSK menyebut asesmen dari Bharada E masih didalami psikolog.
Bharada E telah mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) terkait kasus baku tembak yang melibatkan Bharada E dan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir Joshua.
LPSK menyebut asesmen dari Bharada E atau Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu masih didalami psikolog.
“Masih didalami oleh psikolog, kata Ketua LPSK, Hasto Atmojo, Minggu (31/7/2022).
Menurut Hasto, selain asesmen psikologis pihak LPSK juga melakukan proses investigasi terkait posisi Bharada E dalam kasus tersebut.
Hasil investigasi itu nantinya akan disandingkan dengan asesmen psikologis sebelum akhirnya LPSK memutuskan menerima atau menolak permohonan perlindungan yang diajukan Bharada E.
Baca Juga :
“Selain asesmen psikologis kita juga mendalami untuk investigasi juga. Jadi hasilnya nanti dua itu, hasil asesmen psikologisnya gimana dan hasil asesmen investigasi bagaimana, ucap Hasto.
Bharada E menjalani asesmen LPSK pada Jumat (29/7) lalu. Total, 3,5 jam Bharada E diperiksa dalam rangkaian asesmen LPSK tersebut.
Hasto tidak memerinci soal temuan awal dari proses asesmen yang telah dijalani oleh Bharada E. Dia pun enggan berspekulasi perihal kondisi psikologis dari Bharada E selama menjalani proses asesmen.
“Kalau itu kan nanti kesimpulannya dari psikolog ya. Kita masih menunggu, jelas Hasto.
Diketahui Bharada E mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada Jumat (29/7).
Dia datang untuk menjalani asesmen oleh LPSK terkait permohonan perlindungan sebagai saksi atau korban dalam baku tembak dengan Brigadir Nopryansah Yoshua Hutabarat atau Brigadir Joshua.
Brigadir Joshua tewas dalam dugaan baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7) sore di Duren Tiga Jakarta Selatan. (ral/int/pojoksatu)
