Konsep Ekonomi Sirkular... Disiapkan Khusus Buat IKN

  • 31 Juli 2022 11:10:06
  • Views: 4

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonomi sirkular rencananya bakal diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur. Konsep baru dalam mendukung lingkungan bersih tersebut dianggap cocok dijalankan di IKN, supaya ekosistem lingkungan hidup tetap terjaga.

Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Medrilzam mengatakan, konsep ekonomi sirkular diterapkan tidak hanya ketika IKN sudah jadi. Tapi, akan dimulai ketika sudah masa pembangunan.

“Yang diperlukan sekarang adalah implementasi dari rencana pembangunan IKN. Ujungnya nanti secara overall akan melindungi ekosistem yang ada di sana, ujar Medrilzam dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9, di Jakarta, kemarin.

Ia menjelaskan, fokus konsep ekonomi sirkular adalah untuk menggantikan pendekatan “ambil-pakai-buang dari ekonomi linear.

Konsep sirkular akan memperpanjang siklus hidup dan nilai produk, bahan baku, dan sumber daya agar bisa digunakan selama mungkin.

Konsep ini dapat juga meminimalkan dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkannya. Dengan menerapkan konsep tersebut diharapkan kondisi alam lingkungan tetap terjaga.

“Ekosistem di sana perlu dijaga. Kami melihat betul berbagai pertimbangan-pertimbangan bahwa Kalimantan ini memiliki karakteristik khusus. Makanya dikatakan sebagai paru-paru dunia karena banyak endemik yang ada di sana, ingatnya.

Berita Terkait : Ekonomi Kita Tahan Banting

Medrilzam mengatakan, tutupan lahan disana berada di bawah level 42 persen. Dengan adanya IKN, tutupan lahan itu ditargetkan mencapai 75 persen. Tutupan hutannya itu akan dinaikkan termasuk tutupan yang berkaitan dengan tanaman-tanaman pangan.

“IKN ini benar-benar kami desain ke depan harus benar-benar menjadi net zero emission city yang didukung oleh circular city, tuturnya.

Selain menjaga ekosistem Kalimantan, konsep ekonomi sirkular juga memperbaiki kondisi alam di sana. Menurutnya banyak wilayah di sekitar IKN yang sudah sejak lama terdegradasi di mana-mana.

“Jangan karena ada IKN jadi rusak semuanya. Tidak begitu justru sebaliknya dengan adanya IKN kita perbaiki kondisi ekosistem Kalimantan. Bahkan meningkatkan ekosistem yang ada di sana, papar Medrilzam.

Ada tiga aspek besar mengenai konsep sirkular agar ekosistem Kalimantan nanti bisa dilindungi. Pertama adalah aspek bangunan.

“Di dalam bangunan prinsip sirkularnya ini harus dijaga, maka di dalam desain ini harus hati-hati, jangan sampai membangun di sini tetapi merusak yang disana, ungkap dia.

 

Aspek yang kedua adalah mobility. Nanti aspek tersebut diyakini menjadi hal-hal yang krusial. Sehingga perlu disiapkan, mulai dari konstruksi hingga implementasi.

Berita Terkait : Ciptakan Lingkungan Bersih, AZWI Dukung Pembatasan Sachet

Berikutnya, ketiga, adalah aspek pendukung infrastruktur pemukiman di sana. Termasuk energi, air, sampah, limbah dan sebagainya.

Ia mencontohkan konsep ekonomi sirkular dalam proses pembangunan. Saat dimulainya konstruksi akan ada 200 ribu lebih tenaga kerja yang akan bekerja di IKN. Nantinya, 200 ribu orang itu pasti akan meng­hasilkan limbah sampah dan sebagainya.

Jika seorang pegawai membuang sampah sebanyak 2 kilogram sehari, maka akan ada 200 ribu ton sampah sehari di dalam konstruksi itu.

Itu baru sampah domestik. Belum sampai sampah yang lain. Maka harus ada solusi-solusi cepat menghindari lonjakan sampah tersebut.

“Nanti para pekerja pasti akan makan. Nanti makannya jangan diberikan bungkusan atau kertas tetapi sediakan kantin. Dengan begitu bisa mengurangi beban untuk pengolahan sampah. Itu salah satu aspek sirkular yang kecil, tandas Medrilzam.

Dalam diskusi tersebut, Koordinator Tim Ahli Transisi IKN Wicaksono Sarosa mengatakan, IKN diharapkan akan menjadi kota yang berkelanjutan atau sustainable city. Sekaligus menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.

“Ini menjadi simbol identitas nasional yang mempresentasi berbagai ciri bangsa dan menunjukkan ekonomi yang sehat, ujarnya.

Berita Terkait : Ekonomi Sirkular dan Bisnis Berkelanjutan Kunci Pelestarian Bumi

Wicaksono mengatakan, konsep ekonomi sirkular bukan hanya persoalan sampah. Sebab, ada indikator yang mengatakan bahwa 60 persen dari timbunan limbah padat di tahun 2045, didaur ulang.

“Demikian pula 100 persen dari limbah cair yang diolah melalui sistem pengolahan air limbah domestik terpadu pada tahun 2035 targetnya. Bahkan lebih cepat lagi, imbuhnya.

Wicaksono pun menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung ekonomi sirkular untuk IKN. Terutama Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Kementerian PPN/Bappenas, UNDP, UN-PAGE dan FMB9.

Ia berharap, semua pihak ikut menyongsong IKN dengan konsep ekonomi sirkular. ■


https://rm.id/baca-berita/government-action/134576/dukung-lingkungan-bersih-konsep-ekonomi-sirkular-disiapkan-khusus-buat-ikn
 

Sumber: https://rm.id/baca-berita/government-action/134576/dukung-lingkungan-bersih-konsep-ekonomi-sirkular-disiapkan-khusus-buat-ikn
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA,
ministries Bappenas,
organizations Persatuan Insinyur Indonesia (PII),
nations Indonesia,
places DKI Jakarta, KALIMANTAN TIMUR,