IPB Sukses Kembangkan Varietas Sorgum Untuk Pangan, Bisa Bantu Atasi Masalah Gizi Ganda

  • 30 Juli 2022 16:02:36
  • Views: 7

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim peneliti IPB University berhasil mengembangkan varietas sorgum untuk pangan, SORICE, yang dapat membantu mengatasi masalah gizi ganda (MGG) di Indonesia.

Tim peneliti yang terdiri dari Dr. Desta Wirnas, Dr. Trikoesoemaningtyas, Prof. Didy Sopandie, Dr. Siti Marwiyah, dan Erin Puspita Rini, SP, MSi berasal dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB University.

Indonesia saat ini menghadapi masalah gizi ganda atau kekurangan gizi (malnutrisi) yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, seperti stunting. Sementara sebagian masyarakat lainnya, mengalami kelebihan gizi (over nutrition) yang menyebabkan obesitas dan berbagai penyakit degeneratif.

Dalam Launching Inovasi IPB University yang digelar Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, di IPB International Convention Center (IICC), Kampus Baranangsiang, Bogor, Jumat (29/7), Rektor IPB University Prof. Arif Satria mengatakan, SORICE dapat membantu mengatasi masalah gizi ganda di Indonesia.

Prof. Arif menjelaskan, sorgum merupakan tanaman biji-bijian (serealia) yang menghasilkan biji dengan kandungan karbohidrat setara padi. Dengan berbagai keunggulan yang dapat menjadikannya karbohidrat sehat.

Biji sorgum mengandung protein, vitamin B dan zat besi yang lebih tinggi dari beras.

Dengan kelebihan ini, sorgum diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kekurangan zat gizi pada sebagian masyarakat Indonesia, tuturnya.

Kepala LPPM IPB University, Dr Ernan Rustiadi mengungkapkan, inovasi hasil penelitian ini layak untuk langsung disebarluaskan ke khalayak. Mengingat hasilnya yang sangat signifikan dan menjanjikan. Terlebih, dalam situasi situasi saat ini.

“Dunia saat ini sedang mengalami krisis pangan. Beberapa negara mengalami inflasi sangat tinggi. Indonesia harus bersyukur. Lebih dari 2,5 tahun, kita tidak mengimpor beras. Ini bagian dari keberhasilan negara kita, jelas Ernan.

Berita Terkait : La Nyalla Pede, Pengembangan Varietas Unggul Bisa Tutupi Defisit Kedelai

Pada kesempatan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Dekan Fakultas Pertanian, Prof Suryo Wiyono menjelaskan, varietas merupakan backbone dari teknologi produksi tanaman.

Inovasi ini, sangat penting bagi ketahanan dan program pangan, khususnya sorgum dan beras yang merupakan program pemerintah.

Selamat kepada peneliti. Semoga, kontribusi para peneliti dosen di bidang pemuliaan, khususnya sorgum dan padi ini, makin mendapat tempat bagi inovatornya, IPB University dan tentunya ketahanan pangan di Indonesia, ujar Prof Suryo Wiyono.

Dr Desta Wirnas selaku peneliti mengatakan, kelebihan yang dimiliki sorgum dapat membantu mengatasi masalah kekurangan zat gizi pada sebagian masyarakat Indonesia.

Beras dan tepung sorgum,  juga sangat sesuai untuk pangan masyarakat perkotaan yang mengalami over nutrisi.

Sebagian kandungan pati sorgum, berupa resistant starch yang tidak mudah dicerna. Sehingga, dapat mengenyangkan lebih lama. Tanpa menambah kalori.

Sorgum juga mempunyai indeks glikemik antara 50-60 yang lebih rendah dari beras padi. Sehingga, tidak cepat menaikkan gula darah, jelasnya.

 

Biji sorgum, terutama yang berwarna, mengandung senyawa fenolik tinggi yang berfungsi sebagai antioksidan. Biji sorgum menghasilkan karbohidrat yang bebas gluten, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pangan bebas gluten, bagi penyandang autisme.

SORICE adalah singkatan dari Sorghum Rice atau beras sorgum, yaitu nama yang diberikan bagi varietas sorgum yang dikembangkan oleh tim peneliti IPB University.

Berita Terkait : Pengamat: Kementerian/Lembaga Lain Harus Bantu Atasi Masalah Harga Pangan

IPB SORICE adalah varietas sorgum pangan dengan produktivitas tinggi.

Varietas sorgum IPB SORICE Merah adalah sorgum berbiji merah hasil seleksi dari populasi hasil persilangan galur sorgum introduksi (PI-150-20-A), dan varietas nasional Kawali.

Sementara itu, varietas IPB SORICE putih mempunyai biji berwarna putih, dan merupakan hasil seleksi dari populasi hasil persilangan galur introduksi PI-150-20-A dengan varietas nasional Numbu.

Varietas IPB SORICE mempunyai keunggulan sebagai varietas yang mempunyai potensi hasil tinggi.

IPB SORICE merah mempunyai potensi hasil 7.25 ton/hektare. Sedangkan varietas IPB SORICE putih, mempunyai potensi hasil 7.07 ton/hektare. Lebih tinggi dari varietas nasional Numbu dan Kawali.

Kedua varietas sorgum IPB University ini juga mampu tumbuh baik di lahan kering bertanah masam. Sehingga, dapat mengurangi penggunaan input kapur pertanian, jika ditanam di lahan bertanah masam, terang Dr. Desta.

IPB SORICE telah ditanam di Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan sebagai bagian dari kegiatan uji multi lokasi.

Varietas IPB SORICE mempunyai ketahanan moderat terhadap penyakit karat daun, yang merupakan penyakit utama sorgum di Indonesia.

Ketahanan ini akan membantu mengurangi kerusakan dan kehilangan hasil akibat penyakit karat daun.

Berita Terkait : Kementan Gerak Cepat Amankan Produksi Pangan Jawa Tengah Saat Puncak Kemarau

Bagi petani, bertanam sorgum IPB SORICE dapat memberikan panen lebih dari satu kali dengan sekali menanam, karena varietas IPB SORICE mampu membentuk tanaman ratun, setelah dipangkas saat panen, beber Dr. Desta.

Kemampuan meratun, selain menguntungkan bagi petani, juga membantu konservasi tanah. Karena lahan tidak harus diolah kembali, untuk menanam ulang.

Selain itu, tanaman ratun juga lebih menghemat air dan pupuk,  serta lebih cepat panen. Panen tanaman ratun dapat mencapai 60 persen, dari tanaman utama.

Daun dan batang sorgum varietas IPB SORICE juga mempunyai sifat stay green, yaitu tetap hijau saat dipanen. Sehingga, bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi, urai Dr. Desta.

Masyarakat Indonesia yang sudah terbiasa memasak nasi dari beras padi, diyakini tidak akan mengalami kesulitan dalam mengolah sorgum. Karena beras sorgum dapat ditanak, seperti halnya beras padi.

Tepung dari biji sorgum juga dapat diolah menjadi berbagai makanan, baik cake maupun kue kering, yang bebas gluten dan berprotein tinggi. ■


https://rm.id/baca-berita/nasional/134530/awet-kenyang-gula-darah-nggak-cepat-naik-ipb-sukses-kembangkan-varietas-sorgum-untuk-pangan-bisa-bantu-atasi-masalah-gizi-ganda
 

Sumber: https://rm.id/baca-berita/nasional/134530/awet-kenyang-gula-darah-nggak-cepat-naik-ipb-sukses-kembangkan-varietas-sorgum-untuk-pangan-bisa-bantu-atasi-masalah-gizi-ganda
Tokoh









Graph