KBRN, Bangkalan: Malam 1 Muharam 1444 H, Jumat (29/7/2022), saya melangkahkan kaki masuk ke dalam masjid yang berlantaikan marmer dipadu interior kaligrafi berwarna ke emasan dasar warna biru di sekeliling tembok mendominasi warna ke emasan.

Terendus wewangian semerbak, dinginnya lantai marmer menyengat di kedua telap kaki, embusan angin malam serasa dingin menjalari tubuh.

Ratusan kaum muslimin dan muslimat duduk bersila dengan rapi dan khusyuk di depan pusara sang guru waliyullah, Syaikhona Moh Kholil (Mbah Kholil). Peziarah itu terus datang silih berganti.

Mereka berdoa menadahkan tangan dan menundukkan kepala sepenuh hati kepada Tuhan untuk mengharapkan keridaan, hidayah, dan mendapat ampunan dalam membuka lembaran baru di kalender Hijriah. Mereka ingin kehidupannya bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.

Lantunan dan irama bacaan selawat dan ayat suci Al-Qur'an terdengar syahdu menambahkan suasana damai dalam hati serta jiwa.

Semua gelombang rombongan itu ingin bermunajat di pusara sang guru waliyullah Mbah Kholil, kata Markun, salah seorang petugas Kantor Pasarean Masjid Syaichona Kholil. Sabtu (30/7/2022)

Ditemui di sela kesibukannya Markun mengatakan, gelombang rombogan jemaah terus berdatangan diprediksi terus mengalir hingga malam.

Semoga di 1 Muharram 1444 H dosa-dosa kita dapat diampuni dan pada tahun baru ini bisa lebih baik, ujar Markun, pria berjenggot itu.

H. Muslim, salah seorang pengunjung yang ditemui usai salat subuh berjemaah mengatakan masuk ke masjid pukul 01.00 WIB. Selain ber iktikaf di momen malam tahun baru Islam, juga bermunajat agar dosa-dosa yang berlalu diampuni. Kemudian di tahun baru ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.

Saya memperbanyak istigfar dan meminta ampunan kepada Allah SWT ditambah baca surat Al-Ikhlas sampai jelang subuh, kata Muslim.

Meninggalnya sang waliyullah Syaichona Moh Kholil, Martajasah, Bangkalan, di tahun 2022 ini sudah genap satu abad. Pusara almarhum tidak pernah sepi dari pengunjung. Semoga kita umat Islam mendapat Karomahnya dan meneladani akhlak beliau. Amin.*