gelar tersebut diberikan karena dinilai berkinerja positif, dan memiliki gaya kepemimpinan yang merakyat, egaliter, dan membumi.

Tak hanya bupati, gelar kehormatan juga diberikan kepada Ibu Bupati Labusel, Darni Saima Siregar dengan gelar KMT atau Kanjeng Mas Tumenggung.

Di sele-sela pemberian gelar kehormatan, Bupati Labusel Edimin mengaku berterima kasih kepada Karaton Surakarta Hadiningrat. Dia mengatakan, gelar kehormatan ini tidak hanya untuknya, tapi dipersembahkan kepada seluruh masyarakat Labusel.

Mudah-mudahan saya tetap konsisten dalam memimpin, masyarakat saya bisa lebih sejahtera, dan daerah saya semakin bermartabat, ujar Bupati Edimin dalam keterangannya, Sabtu (30/7).

Selain keluarga besar keraton dan penerima gelar kehormatan, juga hadir beberapa pejabat, di antaranya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka; Wakil Walikota Solo, Teguh Prakosa; serta pimpinan Komisi VI DPR RI Aria Bima.

Acara ditutup dengan Kirab Pusaka Dalem menyambut tahun baru Jawa 1 Suro Ehe 1956. Lalu, pelaksanaan kirab dilanjutkan dengan prosesi semedi yang dilaksanakan di Pendapa Agung dan Paringgitan Pura Mangkunegaran hingga Sabtu dinihari.

Sebelum ke Solo, Bupati Labusel juga melakukan kunjungan kerja ke DKI Jakarta dan DI Yogyakarta sejak 26 Juli lalu.

Di Jakarta, Bupati Edimin diundang KPU RI dalam rangka pemberian sertifikat tanah hibah untuk perkantoran KPU Labusel. Hibah tanah ini sebagai bentuk dukungan Pemkab Labusel terhadap merawat demokrasi.

Ia juga berkunjung ke Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Kementerian Perhubungan, menindaklanjuti MoU yang sudah ditandatangani akhir tahun 2021.

Di Yogyakarta, Bupati Labusel yang akrab disapa Haji Asiong berkunjung ke Pemkab Sleman dalam rangka peningkatan kapasistas kinerja pemerintah, yang dikhususkan pada sektor koperasi dan UMKM.