BANTUL, KRJOGJA.com – Kelompok Wanita Tani (KWT) Sedyo Rahayu di Dusun Polaman, Kalurahan Argorejo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul memiliki potensi perikanan air tawar mina padi yaitu ikan nila yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Masyarakat KWT Sedyo Rahayu memiliki banyak permasalahan yang perlu untuk ditangani.

Permasalahan tersebut antara lain, jumlah produk olahan ikan yang kurang maksimal, strategi pemasaran yang kurang menjangkau luas, dan manajemen SDM yang belum terampil. “Hal ini bertolak belakang dengan adanya ikan yang menjadi sumber pangan bergizi dikonsumsi, namun belum diproduksi secara optimal, kata Vera Yuli Erviana MPd, Jumat (29/07/2022).

Dijelaskan Vera Yuli, sosialisasi, penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan praktik dilakukan selama 5 bulan, mulai Juni-Oktober 2022 menjadi bagian dari solusi penanganan masalah terhadap sumber daya manusia yang ada di KWT Sedyo Rahayu. KWT Sedyo Rahayu beranggotakan 40 orang. Dengan hal tersebut, SDM KWT Sedyo Rahayu terampil dalam mengolah berbagai varian ikan tanpa mengurangi nilai gizi sehingga dapat meningkatkan ecopreneurship olahan ikan. Keterampilan dan pengetahuan KWT Sedyo rahayu menjadi dasar dalam memperluas jangkuan penjualan produk olahan ikan. Oleh karena itu, menjadi tambahan income dalam peningkatan produktivitas ekonomi di KWT Sedyo Rahayu.

Berdasarkan pemaparan di atas, UAD dengan tim yang diketuai oleh Vera Yuli Erviana, MPd. Beranggota Wahidah Mahanani Rahayu STP MSc dan Dr Fitri Nur Mahmudah MPd melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat di KWT Sedyo Rahayu didanai oleh Kemendikbud Ristek Dikti. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan oleh tim yaitu sosialisasi program kerja selama 5 bulan, pemberian berbagai macam alat dan bahan untuk membuat produk olahan ikan, pelatihan membuat produk olahan ikan berkualita. Selain itu, sosialisasi pengembangan SDM berbasis ecopreneurship, pelatihan penghitungan biaya dan menentukan harga produk olahan ikan, dan pelatihan pembuatan akun e-commerce.