Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Guna mencapai  target pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs), pemerintah perlu menyelaraskan kebijakan perdagangan, dan investasi. G20 memiliki peran penting untuk mencapai tujuan itu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato pada sesi KTT G20 mendorong agar negara-negara G20 melakukan sejumlah upaya mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut.

Sebagai payung besar bagi pemenuhan hak-hak pembangunan yang berkelanjutan, target SDGs harus makin diperjuangkan pasca pandemi Covid-19.

 “Kita harus segera beraksi agar dunia tidak terancam jatuh ke dalam krisis berkepanjangan. Kita G20 harus melakukan sejumlah upaya bersama, memastikan SDGs tercapai sesuai target, ujar Jokowi

Upaya bersana itu pertama, menggalang solidaritas untuk membantu negara dan masyarakat yang paling rentan.  Kedua, memperkuat kemitraan global untuk membantu pendanaan dan akses teknologi bagi negara berkembang. Financing gap yang melebar dari US$ 2,5 triliun per tahun menjadi US$ 4,2 triliun per tahun, harus menjadi perhatian serius.

Ketiga, meningkatkan kemampuan adaptasi dan ketangguhan terhadap guncangan dan ketidakpastian masa depan. Terutama di sektor kesehatan, kapasitas fiskal, serta kapasitas perencanaan dan implementasi pembangunan.

 Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai bila target SDGs tercapai maka akan memberikan dampak positif bagi Indonesia.

Namun ia mengakui, inisiatif SDGs memiliki 17 tujuan yang tidak akan mungkin dicapai dalam waktu singkat. Oleh sebab itu umumnya semua negara punya target yang akan disasar dalam jangka pendek, menengah, dan panjang disertai strategi hingga program utk mencapai sasaran.

“Semua ini dijabarkan di hampir semua kementerian dan lembaga,, ujar Piter kepada Kontan.co.id pada Rabu (20/7).

Sisa waktu 8 tahun lagi menuju tengat waktu pencapaian SDGs, Piter menilai pemerintah harus lebih serius dalam kebijakan dan program. Termasuk merangkul dan melibatkan lembaga-lembaga terkait, seperti universitas dan lembaga kajian lainnya.

Kendati demikian, ia mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia mengangkat isu SDGs di forum G20. “Tapi kerjasama itu diwujudkan dulu di domestik, antara kementerian lembaga, tambahnya. .

Pemerintah mengakui perlu adanya upaya pemulihan untuk kembali fokus pada jalur rencana SDGs yang sebelumnya sempat teralihkan oleh pandemi Covid-19.  Oleh sebab itu, pemerintah memanfaatkan momentum forum G20.

Pada  G20 Indonesia turut mendorong berbagai upaya pemulihan. Di antaranya melalui kerja sama vaksin, penundaan pembayaran hutang bagi negara miskin, pembentukan joint task force Kesehatan dan Keuangan, dan berbagai upaya kerja sama ekonomi dalam rangka pemulihan pasca-pandemi. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, investasi berkelanjutan menjadi jawaban untuk menjadikan investasi asing global lebih tangguh dari berbagai guncangan dan tantangan di masa depan.

Investasi menjadi salah satu sarana menggerakkan ekonomi dan mendorong pemulihan dari pandemi, serta dapat mendukung upaya pencapaian target-target SDGs, tuturnya.

Indonesia bersama 192 negara lainnya berkomitmen untuk mencapai tujuan SDG. Salah satu agenda utamanya adalah pengembangan ekonomi yang berkelanjutan melalui implementasi beberapa target. Hal inilah yang turut didorong dalam Presidensi G20 Indonesia. 

Lalu potensi di sektor energi terbarukan harus diikuti dengan skenario dan peta jalan yang jelas. Trmasuk dalam hal pendanaan dan investasi. 

Kami berharap, dengan kerja sama dan partisipasi aktif dari seluruh pihak, kita dapat mempercepat pemulihan ekonomi dan investasi di bidang green dan blue economy, serta SDG’s dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, ujar Airlangga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News