Vaksinasi Dosis Keempat tidak Hanya untuk Tenaga Kesehatan

  • 29 Juli 2022 11:19:03
  • Views: 4

MerahPutih.com - Pemerintah memberikan vaksin dosis keempat yang dimulai pada Jumat (29/7). Untuk tahap awal, vaksin dosis keempat diperuntukkan bagi tenaga kesehatan sebagai salah satu kelompok paling rentan terhadap COVID-19.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan, cakupan vaksinasi dosis keempat tidak hanya untuk nakes namun akan diperluas sesuai kebutuhan.

Baca Juga

1,9 Juta Tenaga Kesehatan Bersiap Jalani Vaksin Booster Kedua

Sehingga sangat memungkinkan adanya perluasan target sasaran mengingat tidak hanya tenaga kesehatan yang berisiko tertular, kata Wiku dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/7).

Pemerintah sendiri, saat ini berfokus melakukan pelaksanaan vaksinasi booster atau vaksinasi dosis ketiga seiring penerapan kebijakan syarat vaksin booster untuk masuk fasilitas publik meningkatkan cakupan booster.

Upaya dosis keempat ini didasarkan dari rata-rata keberlangsungan imunitas dari vaksinasi yaitu enam bulan pasca disuntikkan.

Studi dari COV-Boost yang menunjukkan penyuntikkan dosis keempat vaksin mRNA efektif meningkatkan level antibodi dan imunitas seluler tanpa menimbulkan KIPI yang berat, ujarnya

Lalu penelitian lainnya, EMA’s COVID-19 task force (ETF) dan the European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC), menyampaikan rekomendasi pemberian vaksin dosis keempat yaitu harus dilakukan sesuai prioritas risiko penularan.

Khususnya orang dengan gangguan imunitas dengan jenis vaksin yang sesuai dengan kemampuan penerimaan tubuh, barulah bertahap kepada seluruh populasi.

Hal ini juga sesuai dengan apa yang akan dilakukan pemerintah Indonesia sebagai langkah lanjutan, lanjut Wiku.

Dan perlu dipahami terkait mutasi virus, bahwa COVID-19 adalah virus yang sangat mudah bermutasi. Karenanya, kemunculan varian maupun sub varian baru terus terjadi.

Baca Juga

Vaksin Booster Dinilai Beri Perlindungan Jemaah Haji di Tanah Suci

Secara tidak langsung, hal ini mengindikasikan bahwa manusia sebagai host atau target virus memberikan peluang yang lebih besar bagi virus untuk memperluas penularannya.

Walau mutasi virus bersifat alamiah namun intensitasnya akan meningkat jika dibarengi laju penularannya yang juga meningkat di masyarakat, jelas Wiku.

Dalam satu tahun terakhir, telah terjadi pergeseran dominansi varian dari delta di tahun 2021 menjadi varian Omicron sejak awal tahun 2022 ini.

Bahkan karena tingginya mutasi varian Omicron ini, WHO menetapkan pemantauan khusus Omicron Sub Variant Under Monitoring, diantaranya BA.4, BA.5, BA.2.12.1, BA. 2.9.1, BA. 2.11, BA.2.13.

Dan terbaru varian BA.2.75 yang ditemukan Mei lalu di India, dan telah terimportasi ke Indonesia berdasarkan pemantauan Kementerian Kesehatan.

Dalam menghadapi kenaikan kasus saat ini, Kementerian kesehatan terus mengupayakan agar pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan di fasilitas kesehatan dapat terlayani dengan baik.

Mereka telah membuat pedoman konversi bed saat keadaan kasus meningkat maupun landai.

Dan diharapkan tiap daerah dapat mengawasi fasilitas kesehatan yang ada untuk menjalankan pedoman tersebut dengan baik agar mencegah kelalaian penanganan pasien, tutur Wiku. (Knu)

Baca Juga

Kota Bandung Wajibkan Masyarakat Sudah Vaksin Booster Bila ke Ruang Publik


https://merahputih.com/post/read/vaksinasi-dosis-keempat-tidak-hanya-untuk-tenaga-kesehatan

Sumber: https://merahputih.com/post/read/vaksinasi-dosis-keempat-tidak-hanya-untuk-tenaga-kesehatan
Tokoh



Graph

Extracted

persons Wiku Bakti Bawono Adisasmito,
companies ADA,
ngos WHO,
topics haji, Omicron, vaksin booster,
events vaksinasi,
products vaksin,
nations India, Indonesia,
places DKI Jakarta, JAWA BARAT,
cities bandung,
cases covid-19,