Cerita Rakyat Blora Tentang Grojogan Kedung Mansur

  • 28 Juli 2022 11:15:52
  • Views: 1

TIMESINDONESIA, BLORAKedung Mansur adalah salah satu potensi alam berupa grojogan atau air terjun mini yang dilengkapi dengan wisma bercorak budaya Jawa. Selain pesona alam yang menarik, ternyata tempat wisata yang berada di Dukuh Temanjang Desa Jatisari Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini, juga memiliki sederet cerita rakyat.

Mbah Bariman salah satu sesepuh setempat mengatakan bahwa Kedung Mansur dahulu kala adalah sebuah Kedung untuk memandikan ternak kerbau.

Riyen niku Dung Mansur, panggenan kagem guyangan kebo. Lajeng ning jejere dibangun wisma kalih Pak Mindar. Kiyambake asli mriki ingkang sukses merantau ning Gresik (Dahulu Kedung Mansur adalah tempat memandikan kerbau. Kemudian dibangun wisma disebelahnya oleh Pak Mindar. Beliau asli sini yang sukses merantau lan tinggal di Gresik), terangnya, Kamis (28/7/2022)

terjun-Kedung-Mansur-b.jpgAgus dan Lilik pemerhati sejarah Blora memasuki kawasan sendang di Wisma Kedung Mansur Temanjang (Foto Firmansyah/TIMES Indonesia)

Mbah Bariman melanjutkan bahwa Kedung Mansur juga dipakai oleh warga untuk bancakan sedekah bumi tiap tahun. Sedangkan pengunjung saat ini hampir tidak ada karena Kedung Mansur sudah lama terbengkalai.

Ing wisma meniko wonten sendang, wit asem, wonten omah, wonten gapura apik, wonten sasana, lan pojok mburine nembe nuju grojogan Kedung Mansur (Di Wisma ada sumur tua, pohon Asem, rumah singgah, gapura bagus, tempat berkumpul, dan lurus kebelakang menuju Grojogan Kedung Mansur), bebernya.

Mbah Bariman mengaku bahwa ada kisah menarik dibalik nama Kedung Mansur. Dirinya mengaku kisah tersebut didapatkan turun temurun dari Buyutnya.

Mbah Bariman menjelaskan bahwa jaman dulu ada wilayah bernama Negara Purwocarito (sekarang Desa Gumeng) yang dipimpin oleh seorang raja bernama Dian Gondo Kusumo dengan permaisuri Loro Girah, Pasangan raja dan permaisuri ini dikarunia 3 orang  anak yaitu  Citro Menggolo, Citro Kusumo dan Citro Wati.

terjun-Kedung-Mansur-c.jpgAgus dan Lilik pemerhati sejarah Blora melihat kedalaman sendang di Wisma Kedung Mansur Temanjang (Foto Firmansyah/TIMES Indonesia)

Citro Wati niku parase ayu lan disenengi poro bangsawan lan pangeran. Kayata sing pengen nglamar kui jenenge Begede Katong soko kerajaan Pandan sing sak iki dadi Desa Njetak Wanger Ngawen lan Jonggrang Prayungan soko kerajaan atas angin. (Citro Wati itu cantik dan banyak disukai bangsawan dan Pangeran. Diantaranya yang ingin melamar bernama Begede Katong dan Jonggrang Prayungan), ungkapnya.

Dirinya menjelaskan bahwa dalam proses lamaran Bagede Katong tidak berjalan mulus, karena Jonggrang Prayungan menghadang dengan melakukan perlawanan. Walhasil barang bawaan lamaran jatuh dan tercerai berai.

Dudoh Tape sing dibetho rombongan kagem gawan lamaran do muncrat banyune, njur panggenan niku disabdake namine Kedung Mansur. Soale banyune tape mansur mansur (Ketika sampai di Kedung, Air tape atau tuak yang dibawa rombongan buat hidangan lamaran mengalami muncrat atau tumpah. Kemudian tempat itu diabadikan dengan nama Kedung Mansur), ucapnya. (*)

**) Dapatkan update informasi pilihan setiap hari dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di HP.


https://www.timesindonesia.co.id/read/news/420591/cerita-rakyat-blora-tentang-grojogan-kedung-mansur

Sumber: https://www.timesindonesia.co.id/read/news/420591/cerita-rakyat-blora-tentang-grojogan-kedung-mansur
Tokoh



Graph

Extracted

persons Mansur,
companies ADA, Google, Telegram,
nations Indonesia,
places JAWA TENGAH, JAWA TIMUR,
cities Blora, Dukuh, Gresik,