Gelar Doa Bersama Refleksi Peristiwa Kudatuli, PDIP Karanganyar: Persatuan Kesatuan Jauh Lebih Penting

  • 28 Juli 2022 03:09:23
  • Views: 6


Mereka menggelar pengajian untuk mendoakan para korban dalam peristiwa di kantor pusat partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Acara refleksi tersebut sekaligus sebagai motivasi bahwa berjuang dengan penuh keikhlasan. Seperti yang dilakukan para kader partai kala itu.  


Ketua DPC PDIP Karanganyar, Bagus Selo, mengajak para kader untuk tidak melupakan sejarah 27 Juli 1996, di mana ada penyerbuan terhadap Kantor DPP PDI pimpinan Megawati Soekarnoputri di Jalan Diponegoro Jakarta.

Peristiwa berdarah itu bermula saat Kongres PDI di Surabaya pada 1993,  menyatakan Megawati terpilih sebagai ketua umum hingga 1998. Namun, putri Bung Karno itu tidak mendapatkan 'restu' pemerintah saat itu. Hingga muncul Kongres PDI di Medan untuk menunjuk Soerjadi sebagai Ketum PDI baru yang 'mendapat restu' dari pemerintah kala itu.  

Dipicu hal tersebut maka terjadi pengambilalihan secara paksa kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung Megawati Soekarnoputri. Penyerbuan dilakukan oleh massa pendukung Soerjadi, Ketua Umum PDI versi Kongres Medan.

Dalam kerusuhan Sabtu kelabu tersebut para pejuang partai pendukung Megawati (Pro Mega) ada yang meninggal dan luka-luka, hingga kantor PDI yang dipimpin Megawati itu hancur. Insiden itu kemudian dikenal dengan Peristiwa Kudatuli(Kerusuhan dua puluh tujuh Juli).

Dalam kejadian itu lima orang kader meninggal, 149 luka-luka, dan 23 hilang. Dan ini menjadi keprihatinan kader-kader partai dan banyak pihak, terang Bagus Selo, dikutip Kantor Berita RMOLJateg, Rabu (27/7)

Setelah insiden berdarah itu kubu Megawati justru banjir dukungan dari berbagai elemen. Aktivis pro demokrasi bersama para mahasiswa menggelar mimbar bebas untuk menentang penguasa kala itu.

Peristiwa Kudatuli harus diketahui dan dipahami semua generasi bangsa, terutama generasi muda saat ini, ucapnya.

Ditambahkan Ketua DPRD Karanganyar ini, pengorbanan pahlawan partai yang telah berjuang memperjuangkan demokrasi di Indonesia tetap akan dikenang selamanya, termasuk kader di tingkat partai.

Belajar dari kejadian tersebut ada hal yang harus diingat yakni kesolidan kader partai. Karena apapun ceritanya saat itu yang jelas terjadi adalah konflik di internal, imbuhnya.  

Ke depan diharapkan tidak terjadi lagi konflik-konflik internal yang bisa memecah belah persatuan kesatuan merugikan partai.


Semua kader harus bersatu membesar PDIP dan menjadikan PDIP sebagai partai pemenang pemilu. Inilah yang harus dijaga. Persatuan kesatuan PDIP jauh lebih penting dari pada saling gontok-gontokan, pungkas Bagus Selo.

https://nusantara.rmol.id/read/2022/07/28/541691/gelar-doa-bersama-refleksi-peristiwa-kudatuli-pdip-karanganyar-persatuan-kesatuan-jauh-lebih-penting

Sumber: https://nusantara.rmol.id/read/2022/07/28/541691/gelar-doa-bersama-refleksi-peristiwa-kudatuli-pdip-karanganyar-persatuan-kesatuan-jauh-lebih-penting
Tokoh



Graph

Extracted

persons Megawati Soekarnoputri,
companies ADA,
ministries DPRD,
parties PDIP,
topics Banjir,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta, JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, Sumatera Utara,
cities Karanganyar, Surabaya,
cases Tragedi Kudatuli,