JAKARTA - Polres Metro Jakarta Pusat melakukan penutupan sementara zebra cross di Kawasan Dukuh Atas atau tepatnya di Jalan Tanjung Karang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Penutupan ini dikarenakan adanya keluhan dari masyarakat dan pengguna kendaraan roda dua dan empat akibat kemacetan yang terjadi di kawasan tersebut.
Pantauan di lokasi sekitar pukul 15.36 WIB, terlihat aparat kepolisian masih terus berjaga di sekitaran area zebra cross. Turut hadir pula jajaran Dishub DKI Jakarta dalam melakukan sterilisasi di area diduga menjadi biang kemacetan.
BACA JUGA:Wagub DKI: Citayam Fashion Week Jangan Jadi Tempat LGBT!
Kendati ditutup sementara, para anak-anak Citayam Fashion Week masih terus melakukan kegiatannya di bahu badan jalan. Mereka masih asik membuat konten dan mengambil foto dengan latar belakang penjagaan kepolisian.
Dari mobil polisi, aparat yang berjaga-jaga tak lelah mengingatkan para anak-anak tersebut untuk tidak membuat konten di badan zebra croos.
BACA JUGA:Citayam Fashion Week Biang Kerok Kemacetan, Polisi Bakal Rekayasa Lalin
Baik selagi lagi kami ingatkan, menghimbau kepada adik-adik semua untuk tetap berdiri di atas trotoar. Zebra croos tidak diperkenan untuk dijadikan sebagai fashion show, tetapi untuk pejalan kaki, ujar imbauan dari mobil polisi.
Diketahui, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan pihaknya sempat melakukan upaya penutupan sementara zebra cross di kawasan Dukuh Atas atau tepatnya Jalan Tanjung Karang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Diketahui adanya gelaran Citayam Fashion Week (CFW) di Dukuh Atas menyedot perhatian publik sehingga berdampak kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman mengekor hingga ke Senayan.
Begitu kita lakukan upaya penutupan sementara maka Alhamdulillah kurang lebih dalam waktu setengah jam bisa di normalkan kembali dan bisa buka kembali aktifitas, kata Komarudin kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Pusat.
Komarudin menegaskan bahwa pihaknya bukan memblokade zebra cross melainkan penutupan sementara guna meminimalisir dampak kemacetan yang timbul imbas adanya CFW di Dukuh Atas.
Jadi bukannya blokade kalo blokade berarti zebra crossnya gak bisa dipake kita tutup untuk meminimalisir dampak (kemacetan) yang terjadi, ujar Komarudin.
