Kader Gerindra Diminta Sabar Nunggu Rapimnas

  • 27 Juli 2022 09:03:12
  • Views: 12

RM.id  Rakyat Merdeka - Elektabilitas Ketua Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto di bursa Capres 2024 belakangan ini menurun. Agar tidak terus nyungsep, Menteri Pertahanan itu disarankan untuk menyatakan dengan tegas kesediaan bertarung di Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting (PRC) Rio Prayogo mengingatkan, elektabilitas Ketua Umum Prabowo dalam bursa calon presiden (Capres) sudah disalip Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Dalam survei PRC teranyar, Anies beradas di nomor urut dua setelah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Padahal, biasanya, Anies berada di posisi ketiga. Dikatakan, Prabowo terus mengalami penurunan elektoral sejak Pilpres 2019 lalu. Dari 47 persen hingga Juli 2022 hanya tersisa 17.9 persen. “Tinggal 17 persenan dalam model top of mind, meraih 20 persen di simulasi 10 nama, dan hanya 24, 8 dalam simulasi 3 nama. Sudah disalip Anies dan jauh ditinggalkan Ganjar, tutur Rio saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.

Mengapa elektabilitas Prabowo terus menurun? Kata Rio, karena basis utama pemilih Prabowo dalam Pilpres 2019 di Pulau Sumatera dan Jawa Barat terbagi rata dengan Anies Baswedan yang punya irisan ideologis sama.

Berita Terkait : Poros Prabowo-Puan: Gerindra Dan PDIP King Maker Pilpres 2024

Untuk membalikkan keadaan, Rio menyarankan, saatnya Prabowo menegaskan sikap. Akan maju atau tidak dalam Pilpres 2024. “Prabowo sudah cukup bermain aman, bermain antara iya dan tidak. Publik dibuat bingung atas sikapnya soal masa depan politiknya, katanya.

Jika memutuskan maju, maka Prabowo dan Gerindra wajib kembali menghidupkan simpul-simpul basis lamanya. Prabowo juga perlu menjelaskan alasan keberadaannya dalam pemerintahan Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin yang merupakan rival sengitnya di Pilpres 2019.

Dikatakan, sebagian besar pemilih Prabowo pada dua Pilpres terakhir masih memikul beban psikologis tersebut. Misalnya, kelompok kanan yang dulu amat getol memberikan dukungan kepada Prabowo disebut-sebut kecewa dengan masuknya Prabowo ke koalisi pemerintahan Presiden Jokowi. Kalau tidak maju, segera tawarkan kader lain. Misalnya, Sandiaga S Uno sebagai cawapres dari Gerindra. Sebab Sandiaga ini konsisten dipilih publik sebagai cawapres terbaik dari berbagai simulasi dengan pasangan manapun. Dengan begitu, ruang permainan Gerindra semakin luas dan strategis, papar Rio.

Sekadar informasi, berdasarkan hasil Lembaga Survei PRC yang dirilis Minggu (24/7), Ganjar menempati posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 30 persen. Pada simulasi 10 nama ini, Ganjar unggul sangat jauh berada di atas Anies, Prabowo, dan nama-nama lainnya.

 

Berita Terkait : Pengacara Julianto Ekaputra Minta Semua Pihak Hormati Proses Hukum

Sementara Anies berada di dengan elektabilitas sebesar 23,8 persen disusul Prabowo di posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 20,8 persen. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno; dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menempati posisi keempat dan kelima dengan elektabilitas 7,3 persen dan 2,6 persen. Lima nama lainnya adalah Menteri BUMN, Erick Thohir; Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa; Ketua DPR, Puan Maharani; Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar; dan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto yang empat di antaranya memperoleh elektabilitas di bawah dua persen.

Survei PRC dilakukan pada 12 Juni 2022 sampai dengan 3 Juli 2022 dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Responden diwawancarai melalui sambungan telepon. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling terhadap populasi nasional dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,74 persen.

Soal kepastian Prabowo nyapres, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani memastikan, jawabannya akan disampaikan di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/7).

Sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo memang memiliki hak dan kewenangan mengambil keputusan siapa jagoan partai di Pilpres 2024, tanpa melalui forum Rapimnas. Namun, Prabowo menyadari pentingnya pengambilan keputusan secara bersama, sekaligus melihat realita permintaan majunya Prabowo dari kader di ajang Pilpres.

Berita Terkait : Survei LANSKAP: Prabowo Subianto Lebih Mentereng Di Jateng Dan Jatim

“Sebagai pejuang demokrasi beliau (Prabowo) sangat memperhatikan perkembangan aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat, lebih lagi di internal Partai Gerindra, kata Muzani dalam keterangannya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dikatakan, dorongan Prabowo nyapres hadir di seluruh tingkat kepengurusan. Dari mulai ranting, PAC, DPC, DPD hingga DPP. “Karena itu beliau memutuskan perlu Rapimnas. Hal yang paling penting dalam Rapimnas ini adalah mendengarkan jawaban langsung dari Pak Prabowo terhadap permintaan tersebut, katanya.

Politisi asal Tegal, Jawa Tengah itu mengingatkan, karena acara Rapimnas begitu penting, seluruh pengurus Partai Gerindra diwajibkan mengikuti rangkaian kegiatan ini baik secara fisik maupun virtual. Pasalnya, selain keputusan nyapres Prabowo, Rapimnas juga akan menentukan arah kebijakan partai, dan masa depan Indonesia. “Ini adalah cara kami untuk jadikan keputusan ini bersama-sama sebagai keputusan seluruh kader kader Partai Gerindra di seluruh Indonesia, pungkasnya. ■


https://rm.id/baca-berita/nasional/134050/soal-pencapresan-prabowo-subianto-kader-gerindra-diminta-sabar-nunggu-rapimnas
 

Sumber: https://rm.id/baca-berita/nasional/134050/soal-pencapresan-prabowo-subianto-kader-gerindra-diminta-sabar-nunggu-rapimnas
Tokoh

























Graph