Dokter Forensik Minta Masyarakat Sabar Soal Kasus Brigadir J, Jangan Berasumsi

  • 26 Juli 2022 18:02:45
  • Views: 1

RM.id  Rakyat Merdeka - Koordinator Bidang Etika dan Profesi Dewan Etika Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) dr Yulia Budiningsih meminta masyarakat bersabar terkait penyidikan kasus kematian Brigadir J. Masyarakat diminta tidak berasumsi.

Kalau pekerjaan forensik itu kan pemeriksaan apa yang dilihat faktanya apa, kemudian didokumentasikan buat kesimpulan, seperti itu, kata Yulia kepada wartawan di Jakarta Pusat, Selasa (26/7).

Berita Terkait : Pakar Nilai, Kasus Brigadir J Bukan Pembunuhan Berencana

Yulia menyayangkan banyaknya pemberitaan yang cenderung berasumsi terkait kematian Brigadir J. Ia juga menyayangkan penggiringan opini mendiskreditkan profesi dokter forensik seolah-olah tidak profesional.

Tapi sekarang yang bertaburan beritanya tentang asumsi, pemeriksaannya seolah-olah tidak sesuai, tidak profesional, itu yang saya sayangkan. Jadi maksudnya, saya mengimbau kepada masyarakat bersabar, jelas Yulia.

Berita Terkait : Presiden Minta Polri Usut Tuntas, Buka Apa Adanya Kasus Brigadir J

Sebagai dokter spesialis forensik, Yulia merasa tidak nyaman dengan asumsi-asumsi yang dibuat sekelompok pihak tertentu.

Jadi jangan suasana jadi ndak enak dan kami sebagai dokter forensik itu merasa jadi tidak nyaman kerjanya, karena sudah ada suudzon duluan, sudah ada prasangka duluan, tuturnya.

Berita Terkait : Moeldoko Minta Komnas HAM Selidiki Kasus Serangan KKB Di Nduga Papua

Sekali lagi, Yulia meminta masyarakat bersabar. Yulia mengatakan fakta soal kematian Brigadir J akan segera diungkap. Jadi menunggu fakta aja, nanti toh akan dibuka semua hasilnya gitu, tandasnya. ■


https://rm.id/baca-berita/nasional/133993/dokter-forensik-minta-masyarakat-sabar-soal-kasus-brigadir-j-jangan-berasumsi
 

Sumber: https://rm.id/baca-berita/nasional/133993/dokter-forensik-minta-masyarakat-sabar-soal-kasus-brigadir-j-jangan-berasumsi
Tokoh



Graph

Extracted

persons Moeldoko,
companies ADA,
ngos Komnas HAM,
products KKB,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta, PAPUA,
cases HAM, pembunuhan,