JIS adalah stadion pertama di Indonesia yang dibangun dengan konsep berkelanjutan dan yang pertama menggunakan sistem retractable roof atau stadion yang atapnya bisa dibuka dan ditutup.

Selain mengacu standar FIFA, JIS yang berkapasitas 82.000 penonton juga didesain memenuhi standar konser musik dan hiburan serta ramah disabilitas.

Kehadiran JIS ini pun disambut hangat oleh anggota DPD RI, Fahira Idris,  yang menyebut kehadiran stadion berkelas dunia bagi kota seperti Jakarta adalah salah satu jalan untuk menjadi kota global.

Dari sisi infrastruktur, kota-kota maju di dunia selain mempunyai infrastruktur transportasi yang modern, terpadu dan terintegrasi, mempunyai ruang-ruang publik yang meaningful, responsif, demokratis, dan universalitas juga biasanya memiliki stadion besar berstandar internasional yang diperuntukkan untuk berbagai event besar baik olahraga maupun seni budaya.

“Ini (peresmian JIS) mimpi besar warga Jakarta yang jadi kenyataan. Posisi Jakarta sebagai kota global dunia semakin kokoh. Setelah sukses menggelar event internasional Formula E, kini Jakarta akan dikenal dunia lewat infrastruktur stadionnya yang luar biasa, ujar Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/7).

Tentunya juga yang tidak boleh dilupakan adalah selama hampir lima tahun terakhir ini, terjadi transformasi infrastruktur transportasi publik di Jakarta menjadi lebih modern, terpadu dan terintegrasi, seperti yang ada di kota-kota maju dunia. Kehadiran JIS melengkapi infrastruktur Jakarta sebagai kota global, imbuhnya.

Menurut Senator DKI Jakarta ini, komitmen menghadirkan stadion berkelas dunia bukan hanya soal melunasi janji kampanye Gubernur Anies Baswedan. Tetapi lebih kepada penuntasan visi besar para pendiri bangsa bahwa Jakarta harus menjadi kota global dan terkemuka di dunia.

Kehadiran JIS, transportasi umum yang modern, ruang-ruang publik yang bermakna bertujuan untuk meletakkan pondasi yang kokoh bagi Jakarta untuk menatap masa depannya.

“Gubernur Anies telah mematok standar tinggi bagi siapapun nanti yang menjadi pengganti beliau memimpin Jakarta. Indikator pembangunan di Jakarta yang semakin positif dan menggeliat serta pemerataan ekonomi yang semakin terasa disempurnakan dengan pembangunan berbagai infrastruktur modern berkelas dunia, demikian Fahira Idris.