Yuk, Bareng-bareng Kita Cegah Dan Stop Bullying

  • 25 Juli 2022 08:03:11
  • Views: 8

RM.id  Rakyat Merdeka - Peristiwa perundungan atau bullying masih saja terjadi, khususnya di lingkungan anak-anak. Karena itu, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mencegah anak menjadi pelaku atau korban bullying.

Akun @indonesiabaik.id mengatakan, rumah menjadi tempat pertama anak belajar kehidupan, termasuk di antaranya mengajarkan kebaikan antar sesama. Dia mengungkapkan, setiap orang tua tidak ingin anaknya menjadi korban bullying.

“Pelaku bullying pun memerlukan penanganan khusus. Agar, perilakunya tak bertambah buruk hingga menghambat kemajuannya di masa depan, kata @indonesiabaik.id.

Akun @bagos2 mengungkapkan, masih banyak orang tua yang justru memberi contoh buruk kepada anak-anaknya. Sehingga, kata dia, anak-anak menjadi pelaku bullying.

“Lebih miris lagi ada yang sering berkata kasar di depan anak kecil tapi dianggap wajar, ungkapnya.

Berita Terkait : Hubungan Luhut Vs Mega Dipanas-panasin

Akun @dhevee24 heran, kenapa sesama anak kecil sudah berani bullying temannya. Kata dia, apa di keluarganya juga diperlakukan seenaknya. Dia yakin, anak-anak kecil yang melakukan bullying karena ada contoh yang ditiru.

“Memang nggak semua orang tua mengerti cara berkomunikasi yang baik dengan anak, kebanyakan sekarang punya anak terus sudah saja gede sendiri, tanpa arahan, tuturnya.

Akun @mhdhasibuan mengatakan, anak-anak harus diajarkan untuk lebih tegas kepada pelaku bullying. Kata dia, ajarkan kepada anak-anak untuk tidak takut kepada pelaku bullying (pembully) dan tidak takut untuk mengadu ke orang tua atas tindakan pembulian orang lain.

“Kayaknya sekarang harus ada tindakan serius buat anak yang melakukan tindak bullying. Dari Pemerintah, orang tua, pihak sekolahan, kata @chocholatemilky.

Akun @broto0417 meminta Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan sosialisasi secara intensif di sekolah agar kasus perundungan, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah tidak terjadi lagi. Termasuk juga, kata dia, sanksi yang tegas bagi pelaku perundungan tanpa pandang status sosial.

 

Berita Terkait : Mabuk, Bagnaia Terancam Sanksi Dari Ducati

“Tanamkan sejak dini toleransi dan nilai-nilai agama, ungkapnya.

Akun @ProfesorZubairi meminta semua pihak bersama-sama menghentikan bullying. Kata dia, situasi ini adalah saat yang menyedihkan ketika tahu masih banyak intimidasi dan bullying merajalela, bahkan dari pertemanan anak-anak.

“Bayangkan ada seorang anak dirundung temannya hingga disuruh menyetubuhi kucing yang kemudian depresi dan meninggal. Astaghfirullah. Stop perundungan, tegasnya.

Akun @belgi_alhuda juga prihatin atas peristiwa terbaru tentang bullying yang mengerikan. Dia berharap, tidak ada kasus bullying yang lain lagi. Kata dia, harus ada pendampingan baik kepada korban atau pelaku sendiri.

“Semoga bisa berubah dan sadar apa yang dilakukan itu adalah hal yang salah, tuturnya.

Berita Terkait : Dongkrak User, Smartfren Gandeng Vidio Dalam Layanan Streaming

Akun @budibaladewa mengungkapkan, budaya perploncoan yang mengakar di berbagai perguruan tinggi menimbulkan hal ini. Kata dia, jangan menciptakan manusia-manusia yang suka mempersulit pada saat punya kekuasaan.

Bullying harus diberantas. Kesadaran tentang pentingnya mental health harus ditanamkan pada publik. Saya sendiri korban bullying sejak kecil. Dan betapa buruknya dampak bullying pada kesehatan mental seseorang, kata akun @ulil.

Akun @ReshtuA mengutip pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan bahwa anak-anak memiliki dunia bermain dengan keceriaan masing-masing. Oleh sebab itu, Presiden Jokowi berharap agar kasus bullying dan segala bentuk kekerasan terhadap anak-anak tidak akan terjadi lagi.

“Presiden @jokowi menuturkan bahwa kasus perundangan yang terjadi merupakan tanggung jawab semua pihak untuk mencegahnya, termasuk orang tua, para pendidik, dan seluruh masyarakat, ungkap @Naraera1. [ASI]


https://rm.id/baca-berita/nasional/133776/yuk-barengbareng-kita-cegah-dan-stop-bullying
 

Sumber: https://rm.id/baca-berita/nasional/133776/yuk-barengbareng-kita-cegah-dan-stop-bullying
Tokoh





Graph

Extracted

persons joko widodo, Luhut Binsar Panjaitan,
companies ADA, Smartfren, Vidio,
topics mental health,
cases bullying,
brands Ducati,