Journal: Tabir Tewasnya Brigadir J Perlahan Terkuak, Bagaimana Kelanjutannya?

  • 25 Juli 2022 00:48:35
  • Views: 5

Setelah pembukaan peti jenazah tersebut sejumlah kejanggalan dan fakta baru mulai terkuak. Seperti adanya luka seperti terkena senjata tajam yang ada pada tubuh Brigadir J. Deretan temuan baru pada jenazah Brigadir J langsung dilaporkan ke Bareskrim Polri pada Senin, 18 Juli 2022 oleh tim pengacara keluarga.

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak menduga adanya motif pembunuhan berencana dalam kasus adu tembak dua polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Aduan tersebut tertuang dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/0386/VII/2022/SPKT/ Bareskrim Polri tanggal 18 Juli 2022.

Kamarudin menyatakan, ada dua lokasi yang diduga menjadi titik keberadaan Brigadir J sebelum akhirnya tewas dalam rangkaian insiden adu tembak. Hal itu didasarkan pada rekam jejak komunikasi bersama keluarga. Komunikasi terkahir terjadi dengan lokasi Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah dan orang tua berada di Balige, Sumatera Utara.

Kata dia, setelah pukul 10.00 WIB Brigadir J meminta izin akan mengawal Irjen Pol Ferdy Sambo menuju Jakarta dengan asumsi perjalanan selama tujuh jam. Selama perjalanan tersebut Brigadir berusia 28 tersebut tidak berkomunikasi dengan keluarga.

Jadi tidak etis seorang ajudan mengawal pimpinan masih WA dan telepon-telepon. Tujuh jam jangan diganggu dulu. Nah, setelah lewat tujuh jam, yaitu jam 17.00 WIB, orang tuanya atau keluarganya yang sedang berada di sana, di Sumatera Utara, mencoba menelepon, tidak bisa, di WhatsApp ternyata sudah terblokir, ucap Kamarudin.

Kondisi tersebut pun membuat keluarga khususnya orang tua beserta kakak adik Brigadir J mulai gelisah. Terlebih, disusul terjadi pemblokiran dan diduga adanya upaya peretasan ponsel. Ponsel milik keluarga tak dapat digunakan selama sepekan setelah peristiwa terjadi.

Artinya ini ada dugaan pembunuhan terencana, sehingga bagaimana caranya handphone itu bisa dikuasai password-nya, berarti sebelum dibunuh, ada dulu dugaan pemaksaan untuk membuka password handphone, ujar dia.

Kamarudin juga membeberkan isi jejak elektronik terkait tewasnya polisi muda asal Jambi itu. Salah satu isi jejak elektronik itu Brigadir J sempat mendapat ancaman pembunuhan.

Berdasarkan jejak elektronik yang dibeberkan Kamarudin, Brigadir J mendapatkan ancaman pembunuhan sejak bulan Juni tahun 2022. Kamarudin mengatakan ancaman itu terus mengarah kepada Brigadir J. Bahkan saking dibayangi ketakutan Brigadir J sempat menangis.

Sudah ada rekaman elektronik. Almarhum saking takutnya ia sampai menangis. Bayangkan dia seorang anggota Brimob tapi sampai menangis, berarti ada sesuatu kan, kata Kamarudin.

Kamarudin juga sempat meminta agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan DPR RI memberikan atensi ke Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, untuk menonaktifkan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Tak berselang lama, pada hari yang sama, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri.

Kita melihat ada spekulasi-spekulasi yang muncul tentunya ini akan berdampak terhadap proses penyidikan yang kita lakukan. Oleh karena itu, malam hari ini kita putuskan untuk Irjen Ferdy Sambo sementara jabatannya dinonaktifkan dan kemudian jabatan tersebut saya serahkan ke Pak Wakapolri, ujar Listyo di Mabes Polri, Senin (18/7/2022).

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


https://www.liputan6.com/news/read/5022652/journal-tabir-tewasnya-brigadir-j-perlahan-terkuak-bagaimana-kelanjutannya

Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/5022652/journal-tabir-tewasnya-brigadir-j-perlahan-terkuak-bagaimana-kelanjutannya
Tokoh









Graph