Seminar Literasi Digital Di Pesantren, Semoga Santri Bijak Gunakan Internet

  • 24 Juli 2022 10:10:11
  • Views: 11

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi (GNLD) dan Kaukus Muda Indonesia (KMI), melaksanakan hari kedua dari rangkaian kegiatan Seminar Literasi Digital Pesantren di Kampus Institut Keislaman (INSTIKA) Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. 

Kegiatan diikuti oleh 1.000 peserta secara luring dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan literasi digital masyarakat, khususnya untuk para santri agar bijak dan bertanggung jawab menggunakan internet.

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada 2021, disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang dengan angka 3,49 dari 5,00. 

Karena itu, Kemenkominfo menyelenggarakan Seminar Literasi Digital Pesantren dengan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital. Yakni, kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital. 

Berita Terkait : Lewat Restorasi Lahan, Sang Hyang Seri Siap Sejahterakan Petani

Wakil Rektor INSTIKA Pondok Pesantren Annuqayah M. Mushthafa mengatakan, kecakapan digital ini menjadi penting diberikan karena literasi digital ini salah satu wujud dari perilaku akhlak santri atau mahasiswa. 

Menurutnya, kecakapan digital akan terkait dengan kesantunan dalam berinteraksi di dunia digital, dan bagaimana mahasiswa diberi bekal agar tidak terjerumus dalam sisi-sisi negatif dari dunia digital yang semakin menguasai kehidupan kita. 

“Betul media digital membuat orang bisa mengakses banyak sumber, bisa menyampaikan pendapat, katanya, seperti keterangan yang diterima RM.id, Minggu (24/7).

Menurutnya, demokrasi bisa dilaksanakan di dunia digital. Tapi media digital dengan algoritmanya bisa membuat orang ini selalu mendapatkan informasi yang hampir sama secara terus menerus. Akhirnya, seseorang ini tidak semakin kaya dengan informasi dengan dunia digital, tapi semakin mengkerdilkan semua.

Berita Terkait : Semoga Mahendra Cs Bisa Bawa Angin Segar

Makanya, dunia digital ini jangan sampai menjerumuskan kita dengan algoritma yang bekerja dalam sistem digital. Jadi, kecakapan digital ini menjadi penting untuk mahasiswa agar tidak terjerumus dari efek buruk dunia digital, jelas Mushthafa.

Perwakilan dari Kaukus Muda Indonesia (KMI) Ahmad Munsorif menyatakan, kegiatan ini diharapkan menjadi bekal agar para santri dan mahasiswa tidak salah menggunakan dunia digital. 

Staf Diskominfo Kabupaten Sumenep Irwan Sujatmiko mengatakan, literasi digital ini penting karena merupakan kemampuan mendasar untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, serta mengkomunikasikan konten atau informasi ke khalayak. 

Literasi Digital juga menjadi dasar bagaimana kita bisa mem-filter informasi dan mengolahnya, sehingga informasi yang kita dapat dan sebarkan adalah informasi yang baik dan benar. 

Berita Terkait : Kementerian ATR Bangun Digital Contact Centre Pengaduan Tanah

“Kita juga perlu tahu netiket atau etika berinternet. Ada beberapa poin yang perlu kita pahami ketika berada di media sosial, ujarnya.

Antara lain, kita harus memanusiakan manusia, ikuti aturan dan standar komunikasi yang baik di dunia maya, hargai waktu dan data pribadi orang lain, rajin berbagi ilmu, jangan emosi, menghargai privasi orang lain dan tidak menyalahgunakan wewenang.■


https://rm.id/baca-berita/government-action/133697/seminar-literasi-digital-di-pesantren-semoga-santri-bijak-gunakan-internet
 

Sumber: https://rm.id/baca-berita/government-action/133697/seminar-literasi-digital-di-pesantren-semoga-santri-bijak-gunakan-internet
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA,
ministries Kemenkominfo, OJK, Siberkreasi,
bumns Sang Hyang Seri,
nations Indonesia,
places JAWA TIMUR,
cities Sumenep,