Etika Berdakwah di Ruang Digital

  • 24 Juli 2022 09:10:19
  • Views: 6

Liputan6.com, Jakarta - Masifnya pemanfaatan ruang digital, khususnya media sosial, menjadi tantangan tersendiri bagi pada pendakwah agama.

Internet memang bisa dijadikan sarana efektif untuk berdakwah. Akan tetapi, jika penggunaannya kurang tepat akan berpotensi memunculkan radikalisme. Ya, berdakwah di internet membutuhkan etika tersendiri.

Dalam webinar bertema “Dakwah/Khotbah yang Ramah di Internet yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, relawan Mafindo Wilayah Bogor Ahmad Ubaedillah menyampaikan pentingnya pemahaman agama di era digital.

Ia menilai ruang lingkup etika digital meliputi kesadaran, tanggung jawab, integritas, serta kebajikan. Agama merupakan gagasan yang melahirkan norma bagi pemeluknya. Agama perlu dirawat dalam peringkat daruriyyat, hajiyyat, dan tahsiniyyat.

“Di era digital, pemahaman agama bisa dihadirkan dalam bentuk beretika di ruang digital. Misalnya, dapat menghindari konten negatif seperti konten yang melanggar kesusilaan, perjudian, pencemaran nama baik, pemerasan, penyebaran berita bohong, dan ujaran kebencian, tutur Ahmad, dikutip Minggu (24/7/2022).

Sementara Dekan IAI Dalwa sekaligus relawan TIK Jawa Timur, Novianto Puji Raharjo, mengatakan mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan, hilangnya batas privasi, hingga pelanggaran hak cipta adalah beberapa tantangan budaya yang muncul akibat berkembangnya era digital.

Tantangan lain khususnya terkait wawasan kebangsaan dan kehidupan beragama yakni munculnya radikalisme. Ini tentu ada kaitannya, dan bisa dihindari. Salah satunya dengan memilih sumber belajar agama atau guru yang tepat.

“Tips belajar agama di era digital yang benar yaitu harus diperhatikan narasumber, pembahasan yang jauh dari norma dan etika kebangsaan tidak perlu diikuti, tetap harus ada guru yang mendampingi. Buku dan rujukan hanyalah alat dan media, ucap Novianto.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Setelah beberapa waktu lalu sempat ditolak berceramah di Gresik, kali ini pendakwah Ustaz Hanan Attaki kembali mendapat penolakan di salah satu wilayah Jawa Timur lainnya, yakni Jember.


https://www.liputan6.com/tekno/read/5022256/etika-berdakwah-di-ruang-digital

Sumber: https://www.liputan6.com/tekno/read/5022256/etika-berdakwah-di-ruang-digital
Tokoh



Graph

Extracted

persons Ustaz Hanan Attaki,
companies ADA, WhatsApp,
ministries Siberkreasi,
organizations IAI,
ngos Mafindo,
places DKI Jakarta, JAWA BARAT, JAWA TIMUR,
cities Bogor, Gresik, Jember,