RILISID, Jakarta — Pemerintah mengimpor sebanyak 3 juta dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan PMK Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers mengenai perkembangan penanganan PMK secara daring, Selasa (19/7/2022).

Pemerintah telah melakukan impor tiga juta dosis vaksin yang jenisnya sudah disesuaikan dengan sero tipe virus PMK yang ada di Indonesia dan telah melalui uji kesesuaian terlebih dahulu sebelum didistribusikan, katanya.

Menurut Wiku, vaksin PMK yang sudah disetujui importasinya antara lain produk vaksin dari Prancis, China, Brazil, dan Argentina.

Saat ini pemerintah juga terus berupaya mengembangkan vaksin PMK buatan dalam negeri untuk memenuhi keperluan penanganan dan kontrol PMK di Indonesia, tuturnya.

Ia mengatakan bahwa pemerintah mendistribusikan vaksin PMK impor dalam dua tahap.

Pada tahap pertama, tambah Wiku, pemerintah mendistribusikan 800.000 dosis vaksin dan hingga 18 Juli 2022 telah menggunakannya untuk melakukan vaksinasi PMK pada 540.978 hewan ternak.

Pada tahap kedua, pemerintah mendistribusikan 2,2 juta dosis vaksin PMK dan penyalurannya sampai sekarang masih berlangsung.

Wiku mengatakan bahwa pada 18 Juli 2022 ada tiga provinsi yang cakupan vaksinasi PMK-nya tergolong tinggi. Yakni Jawa Timur (24.746), Bali (3.559), dan Jawa Tengah (3.384).

Namun, menurut dia, masih ada pula provinsi yang cakupan vaksinasi PMK-nya di bawah 25 persen.

Kami mengimbau kepada provinsi-provinsi lainnya agar semakin gencar melakukan kegiatan vaksinasi terhadap hewan rentan PMK, katanya.

Wiku juga mengimbau pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten yang belum melaporkan cakupan vaksinasi PMK segera menyampaikan laporan melalui sistem informasi kesehatan hewan nasional. (*)

Sumber: Antara