Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih memegang komitmen untuk membantu pemerintah dalam pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Hal ini dilakukan dengan pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar perdana.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dari awal tahun 2022 hingga 20 Juli 2022, BI sudah membeli SBN di pasar perdana sebesar Rp 56,11 triliun.
“Pembelian SBN di pasar perdana ini sejalan dengan program pemulihan ekonomi nasional, serta pembiayaan penanganan kesehatan dan kemanusiaan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19), jelas Perry dalam pertemuan secara daring, Kamis (21/7).
Baca Juga: Bos BI Ungkap Alasan Masih Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3,5%
Nah, kebijakan ini sesuai dengan kesepakatan fiskal-moneter yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI yang berlaku hingga 31 Desember 2022.
Lebih lanjut, meski masih membantu pemerintah dalam pendanaan APBN 2022, BI sudah mulai mengurangi penambahan likuiditas kepada perbankan dengan mengerek kewajiban Giro Waib Minimum (GWM) rupiah secara bertahap.
Bahkan, penyesuaian secara bertahap GWM rupiah dan pemberian insentif GWM sejak 1 Maret 2022 hingga 15 Juli 2022 telah menyerap likuiditas perbankan sektar Rp 219 triliun.
Namun, Perry mendapuk langkah ini tidak akan mengurangi kemampuan perbankan dalam penyaluran kredit atau pembiayaan kepada dunia usaha dan bahkan tidak mengurangi niat perbankan untuk berpartisipasi dalam pembelian SBN untuk pembiayaan APBN.
Baca Juga: Normalisasi Kebijakan GWM oleh BI Sudah Menyedot Likuiditas Perbankan Rp 219 Triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
Reporter: Bidara Pink
Editor: Khomarul Hidayat