Roy Suryo: Saya Banyak Mengalami Teror, Bahkan Sifatnya Nonteknis

  • 21 Juli 2022 15:53:16
  • Views: 4

Kamis, 21 Juli 2022 - 13:53 WIB

VIVA Nasional – Mantan politikus Partai Demokrat Roy Suryo mendatangi kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Jakarta, Kamis, 21 Juli 2022, untuk meminta perlindungan atas laporan kasus meme stupa Candi Borobudur yang mirip dengan Presiden Joko Widodo.

Kuasa hukum Roy Suryo, Pitra Romadoni, mengatakan permohonan perlindungan kepada LPSK itu diajukan usai kliennya membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Ada tiga pengunggah meme pertama yang dilaporkan Roy Suryo.

Laporan polisinya telah terbit sehingga terkait dengan laporan polisi tersebut kami langsung meminta permohonan dan perlindungan serta pendampingan saksi kepada LPSK mengingat adanya Pasal 10 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang RI terkait perlindungan saksi dan korban, kata Pitra kepada wartawan.

Roy

Roy Suryo diperiksa Polda Metro Jaya

Dalam kesempatan yang sama, Roy Suryo mengaku permohonan perlindungan ini diajukan karena dia menerima sejumlah teror akibat kasus meme stupa Candi Borobudur mirip Jokowi itu.

Saya banyak sekali mengalami teror, bukan hanya teror secara media sosial. Ada beberapa media abal-abal yang dengan sangat sadis itu memfitnah, bahkan menyatakan saya dipecat dari keluarga Keraton Yogyakarta, dibikin arak-arakan membuat berita yang tidak benar, ujar Roy.

Kemudian, bahkan ada satu media resmi juga sekitar sebulan yang lalu memberikan caption kepada saya sebagai orang yang menistakan agama dan tersangka. Itu kan luar biasa, katanya.


https://www.viva.co.id/berita/nasional/1500245-roy-suryo-saya-banyak-mengalami-teror-bahkan-sifatnya-nonteknis

Sumber: https://www.viva.co.id/berita/nasional/1500245-roy-suryo-saya-banyak-mengalami-teror-bahkan-sifatnya-nonteknis
Tokoh







Graph

Extracted

persons Fachrul Razi, joko widodo, Roy Suryo,
companies ADA,
ministries LPSK, Polda Metro Jaya, Polisi,
parties Demokrat,
fasums Borobudur,
places DI YOGYAKARTA, DKI Jakarta,
cities Yogyakarta,
cases teror,