PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah elemen buruh melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta buntut Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022 yang turun sebesar Rp100 ribu.

Para buruh melakukan unjuk rasa menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mau melakukan banding Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) menyusul turunnya UMP 2022.

Berdasarkan pantauan Pikiran-Rakyat.com, buruh yang melakukan unjuk rasa adalah buruh yang berasal dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Serikat Pekerja Nasional, dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

Para buruh yang melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota membawa sepanduk yang bertulisakan: Menolak PTUN DKI Jakarta perihal gugatan Apindo terhadap Kepgub DKI Jakarta nomor 1517 Tahun 2021 Tentang UMP 2022.

Baca Juga: Buntut Banyak Remaja yang Tidur di Jembatan, Wagub Minta Perketat Pengawasan: Anak-Anak Itu Harus Pulang

Spanduk itu juga bertuliskan: Mendukung Gubernur DKI Jakarta untuk melakukan banding ke PTTUN atas Putusan PTUN No. 11/G/2022/PTUN.JKT.

“Masih banyak buruh yang hidup di bawah garis kemiskinan, mereka kontrak berkepanjangan begitu banyak outsourcing yang butuh bantuan pemerintah, kata salah satu orator.

Ketua Perda KSPI DKI Jakarta, Winarso mengatakan ada dua tuntutan yang ingin disampaikan para buruh.

Baca Juga: Nunung Blak-blakan Lebih Suka Andre Taulany Ketimbang Sule Saat Ngelawak, Ini Alasannya