Risiko Perubahan Iklim ke Pertumbuhan Ekonomi Lebih Besar Dibanding Covid-19

  • 19 Juli 2022 14:59:05
  • Views: 4

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan reasuransi yang berbasis di Zurich Swiss, yakni Swiss Re, mengungkapkan bahwa perubahan iklim menimbulkan risiko yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi global secara jangka panjang daripada pandemi Covid-19.

Dunia baru saja melihat bulan terpanas terpanas ketiga dalam catatan pada Juni 2022, dengan suhu rata-rata 0,32 derajat Celcius lebih tinggi dari rata-rata untuk bulan itu dalam tiga dekade hingga 2020, menurut Europe’Copernicus Climate Change Service.

Swiss Re, yang juga merupakan salah satu perusahaan reasuransi terbesar di dunia, memperkirakan kerugian ekonomi yang disebabkan oleh bencana alam di seluruh dunia tahun lalu mencapai USD 270 miliar atau setara Rp 4 kuadriliun, dimana sepertiganya disebabkan oleh banjir.

Hanya seperempat dari kerugian akibat banjir yang ditanggung oleh asuransi.

Meskipun pandemi Covid-19 berdampak luas, perubahan iklim tetap menjadi ancaman jangka panjang terbesar bagi ekonomi global, kata Swiss Re dalam sebuah komentar tertulis, dikutip dari South China Morning Post, Selasa (19/7/2022).

Dan efek dari perubahan iklim sudah bermanifestasi dalam bahaya kedua, seperti banjir bandang, kekeringan, dan kebakaran hutan, jelas perusahaan reasuransi itu.

Saat gelombang panas melanda sekitar Spanyol hingga Italia, benua Eropa mengalami bulan terpanas kedua yang tercatat sekitar 1,6 derajat di atas rata-rata pada Juni 2022.

Kantor Meteorologi Inggris juga sempat mengeluarkan peringatan pertamanya untuk cuaca panas yang luar biasa, memperkirakan suhu bisa melebihi 40 derajat di beberapa wilayah negara itu awal minggu depan, yang akan melampaui rekor 38,7 derajat pada 2019.

Kekeringan mungkin juga terjadi selama tiga bulan ke depan di sebagian besar Eropa, ungkap Deutscher Wetterdienst, layanan meteorologi Jerman, pada 6 Juli lalu.

Dalam jangka panjang, tergantung pada tingkat pemanasan global di masa depan, curah hujan di wilayah Mediterania akan berkurang (dan) di musim panas, ada risiko kekeringan menyebar ke Eropa tengah dan terutama di barat, lanjutnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kondisi ini terjadi karena bayang-bayang gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia. Lalu ancaman tekanan inflasi yang saat ini tengah terjadi di beberapa negara. Kondisi ekonomi regional dan global hingga potensi krisis ekonomi dan krisis keuangan menja...


https://www.liputan6.com/bisnis/read/5017842/risiko-perubahan-iklim-ke-pertumbuhan-ekonomi-lebih-besar-dibanding-covid-19

Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/5017842/risiko-perubahan-iklim-ke-pertumbuhan-ekonomi-lebih-besar-dibanding-covid-19
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA, WhatsApp,
topics Banjir, Banjir Bandang,
nations Indonesia, Inggris, Italia, Jerman, Republik Rakyat Cina, Spanyol, Swiss,
places DKI Jakarta,
cities Zurich,
cases covid-19, kebakaran,