JAKARTA - Proses evakuasi truk tangki bermuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih berlangsung. Terlihat petugas Damkar, Polisi Lalu Lintas, dan pegawai Pertamina melakukan persiapan guna memindahkan truk bermuatan BBM yang penuh terisi bio solar sebanyak 25 ton.

Anggota Damkar Rescue Kota Bekasi, Eko Budi menjelaskan guna mencegah adanya radiasi panas di sekitar tanki Truk BBM, pihaknya menyemprotkan air.

Kami menyemprotkan air kepada tangki truk BBM untuk lakukan pendinginan biar tidak terjadi gesekan. Soalnya tangki ini dari tadi siang, takutnya hawa panasnya masih ada pada saat nanti kita narik atau evakuasi, khawatirnya terjadi gesekan itu akan menjadi radiasi panas akan menimbulkan percikan api, ujar Eko, Senin (18/7/2022).

Menurut Eko, kandungan bio solar yang terdapat pada tanki truk tersebut berpotensi lebih berbahaya. Hal ini dikarenakan, lanjut Eko, lantaran bio solar cenderung lama dipadamkannya jika tersulut api.

Kalau bio solar itu, nyala apinya lama, matinya juga lama. Nah, kita takutkan kan masih ada satu motor yang terjepit tadi di bawah truk jadi kita khawatirnya motor itu masih mengandung bensin Pertalite atau Pertamax, tutur Eko.

 

Saat ini, Eko mengungkapkan tim evakuasi mengalami kesulitan karena terdapat dua faktor.

Kesulitan kita evakuasi ini yaitu: satu, kondisi tangki masih full. Kondisi jalan dalam turunan curam ditambah kondisi truk miring 30-35 derajat kemiringannya. Khawatir kondisi truk terbalik, jelas Eko.

BACA JUGA: Evakuasi Truk Tangki BBM, Arus Lalin Alternatif Cibubur Menuju Cileungsi Padat 

Selain dua faktor kesulitan tersebut, faktor kemiringan yang ada pada truk mengakibatkan risiko tinggi jika ditarik paksa menggunakan alat berat crane.

Karena kemiringan dan posisi jalan turun, kalau kita gunakan crane itu risikonya berbahaya sekali, ucap Eko.

(Ari)