JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto selama ini selalu menempati posisi pertama maupun kedua dalam berbagai survei, namun dalam survei Indopol yang dilakukan pada Juni 2022 itu, elektabilitas Prabowo anjlok ke nomor 3 dibalap Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
“Hasil Survei Nasional Indopol Juni 2022 cukup mengejutkan karena posisi Prabowo tetiba jatuh pada Top of Mind, yakni menjadi 8,94%, sedangkan Ganjar Pranowo naik menjadi 17,89%, dan Anies Baswedan melejit ke angka 16,42%, kata Direktur Eksekutif Indopol Survei Ratno Sulistiyanto dalam rilis survei yang bertajuk 'Evaluasi Kinerja Pemerintah & Dinamika Politik Nasional' secara daring, Jumat (15/7/2022).
Sementara itu, elektabilitas Ridwan Kamil sebesar 6,10%, Joko Widodo (Jokowi) sebesar 2,44%, dan figur lainnya di bawah 2%.
Ratno menjelaskan, pada survei nasional Indopol Januari 2022 mencatat jarak tipis suara Ganjar Pranowo (16,18%), Prabowo Subianto (15,85%), dan Anies Baswedan (14,88%) dalam Top Of Mind. Artinya, ada penurunan elektabilitas Prabowo jika dibandingkan survei Juni 2022.
Ratno menjelaskan, kenapa suara Prabowo turun. Analisia pertama, performa dan kinerjanya selaku Menhan dalam kabinet Jokowi tidak memunculkan terobosan bagi yang bersangkutan untuk menampilkan prestasinya kepada publik.
Baca juga: Dari Pose Kalem Hingga Komando, Ini Momen Ibu-ibu Serbu Prabowo: Selfie, Pak!
Kemudian sebagian besar keberhasilan seorang menteri lebih banyak akan menjadi benefit untuk Presiden ketimbang bagi menteri yang bersangkutan.
“Di sisi lain, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan selaku kepala daerah memiliki 'ruang bermain' yang lebih beragam dan lebih merdeka daripada seorang menteri. Sehingga Ganjar dan Prabowo leluasa menampilkan jurusnya, sedangkan Prabowo tidak, terangnya.
Analisis kedua, sambung Ratno, merosotnya elektabilitas Prabowo diimbangi dengan naiknya Anies merupakan sesuatu yang dapat dinalar dengan baik mengingat keduanya bersaing memperebutkan pasar konstituen yang sama, yakni mereka yang tidak puas atau menjurus antipati kepada Jokowi.
Sementara Prabowo tidak bisa berjarak dari Presiden sehingga kepercayaan eks pendukung Prabowo makin tergerus.
“Anies sebaliknya, kerap diposisikan diametral atau setidaknya berjarak dari Jokowi sehingga eks pendukung Prabowo mengalir perlahan ke Anies Baswedan, sambung Ratno.
Selain itu, Ratno menambahkan, ada faktor kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil. Pada survey Indopol November 2021 dan Januari 2022, posisi Ridwan Kamil masih di angka 4,1-4,9% Top of Mind. Gubernur Jawa Barat ini masih di papan tengah hingga Januari 2022.
“Namun pada Survey Indopol Juni 2022, posisi Ridwan Kamil melejit ke angka 6,10% mendekati Prabowo (8,94%) Top of Mind. Bahkan pada posisi 10 capres, Ridwan Kamil bersaing ketat dengan Prabowo, tandasnya.
Survei ini dilakukan pada 24 Juni-1 Juli 2022 secara tatap muka, dengan jumlah sampel 1.230 responden yang diambil dengan multistage random sampling atau diambil secara proporsional berdasarkan Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2021 (Badan Pusat Statistik/BPS 2022).
Penentuan responden juga dilakukan secara random sistematis dengan kriteria syarat pemilih pemilu. Survei ini memiliki margin error 2,8% dan tingkat kepercayaan 95%.
Baca juga: Survei IndEX Research: Di Atas Angin, Prabowo Terus Unggul di Posisi Teratas dalam Bursa Capres 2024
