IMF Sebut China Butuh Lebih Banyak Kebijakan Fiskal dan Moneter demi Tangani Dampak Ekonomi dari Covid-19

  • 15 Juli 2022 15:00:03
  • Views: 2

Kecenderungan konsumen China untuk menabung berada pada titik tertinggi dalam dua dekade, seiring dampak pembatasan ketat terkait Covid-19 membebani ekonomi negara itu.

Hal itu diungkapkan dalam survei yang disusun oleh Bank Sentral China, People's Bank of China (PBOC) untuk kuartal kedua.

Dilansir dari CNBC International, 58,3 persen responden survei People's Bank of China mengatakan lebih memilih menyimpan uang mereka, daripada berbelanja atau berinvestasi.

Jumlah itu menandai peningkatan dari survei serupa di kuartal pertama di mana 54,7 persen memilih untuk menabung, yang telah menandai rekor tertinggi sejak tahun 2002.

Kecenderungan konsumen China untuk berinvestasi turun 3,7 poin persentase menjadi 17,9 persen pada kuartal kedua, dengan saham sebagai aset yang dianggap paling tidak menarik.

PBOC mengatakan bahwa survei triwulanannya, yang dilakukan sejak tahun 1999, mencakup 20.000 orang dengan deposito bank di 50 kota besar baik dari kalangan kelas menengah dan kecil di China.

Hasil survei PBOC datang ketika China memberlakukan pembatasan Covid-19 yang ketat pada kuartal kedua untuk mengendalikan wabah terburuk di negara itu sejak awal 2020.

Shanghai telah melewati lockdown selama dua bulan pada bulan April dan Mei, sementara Beijing melarang aktivitas makan di restoran di bulan yang sama, di antara pembatasan lainnya. 

Survei PBOC juga menunjukkan penurunan ekspektasi pendapatan di China.

Indeks studi untuk prospek pekerjaan turun menjadi 44,5 persen - angka terendah sejak kuartal pertama tahun 2009 sebesar 42,2 persen, menurut database CEIC.

Namun, dari keseluruhan responden yang paling cenderung belanja sedikit meningkat dari kuartal pertama sebesar 0,1 poin persentase menjadi 23,8 persen.

Jika konsumen China berencana untuk meningkatkan pengeluaran dalam tiga bulan ke depan, pilihan paling populer adalah pendidikan, diikuti oleh perawatan kesehatan dan barang-barang mahal, demikian menurut survei tersebut.


https://www.liputan6.com/bisnis/read/5014570/imf-sebut-china-butuh-lebih-banyak-kebijakan-fiskal-dan-moneter-demi-tangani-dampak-ekonomi-dari-covid-19

Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/5014570/imf-sebut-china-butuh-lebih-banyak-kebijakan-fiskal-dan-moneter-demi-tangani-dampak-ekonomi-dari-covid-19
Tokoh

Graph

Extracted

topics lockdown,
nations Republik Rakyat Cina,
cities Beijing, Shanghai,
cases covid-19,
musicclubs APRIL,