PIKIRAN RAKYAT - Dinas Kesehatan Kota Bekasi menginstruksikan seluruh puskesmas dan fasilitas layanan kesehatan di wilayahnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit cacar monyet.

Amati lebih teliti gejala yang mengarah pada cacar monyet agar bisa dilakukan tata laksana dini serta pemeriksaan menyeluruh di laboratorium, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanty Rohilawati, kepada kontributor PR Riesty Yusnilaningsih, Rabu, 13 Juli 2022.

Tanty menjelaskan, cacar monyet sebenarnya penyakit zoonosis yang gejalanya ringan, meskipun berlangsung selama 2-4 minggu.

Baca Juga: Kusta Merajalela di Indramayu, Daerah dengan Kasus Tertinggi di Jawa Barat

Gejala tersebut berupa sakit kepala, demam akut dengan suhu di atas 38,5 derajat Celsius, nyeri otot, sakit punggung, daya tahan tubuh melemah, juga pembesaran kelenjar getah bening.

Namun, gejala cacar monyet bisa menjadi parah bahkan menyebabkan kematian jika tidak dilakukan penanganan dini saat gejala mulai muncul.

Baca Juga: Mahfud MD Cium Banyak Kejanggalan di Kasus Polisi Tembak Polisi: Penjelasan Polri Tak Jelas

Kata Tanty, sejauh ini kasus cacar monyet yang terdeteksi di Indonesia bukan karena pasien melakukan perjalanan dari tempat endemisnya di Eropa, Amerika, dan kawasan Western Pacific.

Melainkan keikutsertaan pada pertemuan besar yang memungkinkan terjadinya risiko kontak fisik dengan orang yang terinfeksi maupun barang-barang yang terkontaminasi virus.

Oleh karena itu, selain peningkatan kewaspadaan terhadap pemeriksaan arus orang dan barang dari negara endemis, penting juga mengoptimalkan peran laboratorium kesehatan masyarakat guna mendeteksi dini temuan kasus, katanya.***