POJOKSATU.id, JAKARTA- Koordinator Eksekutif Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional (JAKI), Yudi Syamhudi Suyuti menanggapi baku baku tembak sesama anggota polisi di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Yudi pun mengungkapkan fakta terbaru bahwa dalam insiden tersebut Irjen Ferdy Sambo sama sekali tak terlibat dalam pusaran kasus baku tembak tersebut.

“Namun dalam konstruksi hukum Pak Ferdy Sambo tidak berada dalam pusaran kasus saling tembak, kata Yudi saat dihubungi, Kamis (14/7/2022).

Menurut Yudi, dalam kaca mata hukum Kadiv Propam hanya terkait dengan tempat kejadian perkara.

Namun dalam baku tembak tersebut jendral bintang dua itu tak memiliki keterkaitan.

“Tidak memiliki keterkaitan. Keterkaitan Kadiv Propam terkait dengan locus delicti atau tempat kejadiannya dan posisinya sebagai suami dari Nyonya Putri Candrawathi, ujarnya.

BACA : Baku Tembak Sesama Polisi, Novel Bamukmin : Kebatilan Terungkap Atas Pembalasan Kriminalisasi Ulama

Karena itu, kata Yudi, penyidik harus fokus kepada pemeriksaan terhadap Bharada E, Brigadir Nopriyansyah Hutabara, dan Putri Candrawathi, ditambah saksi-saksi yang berada di tempat saat peristiwa tersebut terjadi.

Adapun pemeriksaan Irjen Ferdy cukup dalam bentuk klarifikasi dan keterangan secukupnya, sesuai keterkaitannya dalam kasus tersebut.

“Untuk pemeriksaan Nopryansah Yosua Hutabarat, juga dibutuhkan instrumen Undang-Undang No. 8/1981 tentang Keterangan Ahli berbentuk tertulis, dalam hal ini adalah visum et repertum, ujarnya

“Visum et repertum adalah laporan tertulis yang dibuat oleh dokter atau ahli forensik lainnya yang berisi apa yang mereka temukan pada tubuh korban, tandasnya.

Sementara itu dalam konteks pelecehan, menurut Yudi, tentu hanya dapat diketahui secara pasti oleh ketiga orang yang berada dalam pusaran kasus tersebut.

Dan hal itu, menjadi kewenangan para penyidik serta anggota tim investigasi dari tim khusus.

“Baik dari seluruh pihak keluarga yang berada dalam pusaran kasus tersebut, juga menyangkut institusi Polri dan negara, ucapnya.

Lebih lanjut JAKI memandang, Divisi Propam saat ini menjadi lebih baik semasa dipimpin Irjen Ferdy Sambo.

Sebab, banyak terobosan yang dilakukan jendral bintang dua itu dalam memperkuat program Presisi Kapolri.

“Sehingga akhirnya Polri lebih dicintai masyarakat. Hal ini beliau lakukan dengan melakukan reformasi Divisi Propam, tandas Yudi. (fir/pojoksatu)