Komasi Minta KPK Investigasi Dugaan Kasus Korupsi Suharso Monoarfa

  • 14 Juli 2022 04:33:36
  • Views: 5

TAGAR.id, Jakarta - Massa aksi dari Komite Mahasiswa Anti Korupsi (Komasi) melakukan unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka mendesak KPK untuk mengusut tuntas dugaan korupsi yang dilakukan Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa.

“Aksi hari ini merupakan tindak lanjut dari gerakan sebelumnya. Kami meminta KPK RI melakukan investigasi lebih lanjut terkait keterlibatan dugaan korupsi Suharso Monoarfa, kata Koordinator Lapangan, Kurnia Septian di lokasi, Rabu, 13 Juli 2022.

Menurut Kurnia, jika KPK belum menindaklanjuti dugaan kasus korupsi Suharso, maka massa aksi akan bergerak menuju Istana Negara. Dia mengaku, akan terus melakukan aksi yang lebih masif lagi agar proses penyelidikan kasus berjalan.

“Kami akan melakukan gerakan di Istana Negara, meminta Pak Joko Widodo (Jokowi) agar bertindak tegas. Karena Pak Jokowi juga harus tahu, ada masalah di kabinet kerjanya, ungkapnya.

Adapun Kurnia menyebut, Suharso diduga terlibat korupsi yang menyangkut masalah kekayaan pribadi dan penyalahgunaan wewenang atau kekuasaan.

“Seperti Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang dikeluarkan KPK tahun 2018 hingga 2019 terdapat kenaikan kekayaan yang signifikan, ini janggal, jelasnya.

“Kemudian, Suharso juga diduga menyalahgunakan wewenang. Hal ini terjadi karena adanya dugaan penggunaan pesawat jet untuk kepentingan pribadi, tambah Kurnia.

Sebelumnya, terdapat juga rentetan aksi yang meminta Suharso Monoarfa untuk mundur dari jabatan Kepala Bappenas dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).[]


https://www.tagar.id/komasi-minta-kpk-investigasi-dugaan-kasus-korupsi-suharso-monoarfa

Sumber: https://www.tagar.id/komasi-minta-kpk-investigasi-dugaan-kasus-korupsi-suharso-monoarfa
Tokoh





Graph

Extracted

persons joko widodo, Suharso Monoarfa,
companies ADA,
ministries Bappenas, KPK,
parties PPP,
topics LHKPN,
fasums Istana Negara,
places DKI Jakarta, JAWA BARAT,
cases korupsi,