Turut Meriahkan Lumbung Mataram Expo, Kementan Suarakan Peran Petani Milenial

  • 13 Juli 2022 12:58:26
  • Views: 11

Rizki Ramadhan | Rabu, 13/07/2022 12:50 WIB

Turut

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi DI Yogyakarta kembali menggelar Festival Lumbung Mataraman.

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan dukungan nyata untuk penumbuhan petani milenial. Hal ini diperlihatkan dalam Festival Lumbung Mataraman dengan tema Gebyar Petani Millenial DIY yang dilaksanakan di Yogyakarta, 12-13 Juli 2022, di halaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam kegiatan itu, Kementan menyuarakan peran petani milenial dalam pembangunan pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peran petani milenial sangat penting. Masa depan pertanian ada di para generasi milenial. Untuk itu, Kementan selalu berupaya menghadirkan banyak petani milenial untuk mendukung pembangunan pertanian, tukas Mentan SYL.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi. Dengan hadirnya petani-petani milenial, kita berharap ada inovasi yang dihadirkan. Sehingga kemajuan pertanian bisa berjalan dengan cepat, kata Dedi.

Ia menambahkan, kehadiran petani milenial juga bisa mengubah pola pikir masyarakat terhadap pertanian.

Dulu bertani itu identik dengan kotor dan jorok. Tapi sekarang, bertani bisa dilakukan dengan mesin dan internet. Dan hal itu sangat dekat dengan milenial. Untuk itu, kehadiran milenial akan mempercepat transformasi pertanian kita menjadi lebih modern, kata Dedi Nursyamsi.  

Festival Lumbung Mataraman dilaksanakan secara virtual dan diikuti oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota di DIY, serta dihadiri langsung Gubernur DIY. Perwakilan Kementan yang hadir adalah Kapuslatan, Leli Nuryati dan Petani Milenial, Sandi Octa Susila.

Kegiatan ini dibuka Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, sekaligus menyerahkan penghargaan kepada Juara Lomba Pembangunan Pertanian Tingkat DIY kategori Penyuluh Pertanian Teladan, Petani Berprestasi, Gapoktan Berprestasi, Kelembagaan Ekonomi Petani Berprestasi, serta Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Berprestasi.

Sri Sultan Hamengkubuwono X menyampaikan, Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu wilayah dengan kekayaan budaya dan keanekaragaman hayati berpotensi mendukung kemandirian dan kedaulatan pangan yang bersumber dari kearifan lokal.

Dalam konteks lokal, kemandirian pangan dimaknai dengan karakter kearifan lokal dan masih tetap relevan
dengan semangat keistimewaan DIY.

Masyarakat Jawa khususnya Yogyakarta sejak zaman dulu sudah menerapkan tradisi pertanian `nandur opo sing dipangan lan mangan opo sing ditandur` untuk memenuhi kebutuhan pangan, mulai dari tingkat rumah tangga, terangnya.

Untuk mewujudkan ketahanan pangan diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian yang berkualitas, andal, serta berkemampuan manajerial, kewirausahaan, dan organisasi bisnis, sehingga mampu membangun usaha tani yang berdaya saing.

Salah satu isu yang dihadapi dalam pengembangan SDM Pertanian adalah kurangnya minat generasi muda berwirausaha di bidang pertanian.

Hal ini akan menjadi ancaman bagi keberlangsungan kegiatan pertanian di masa mendatang.

Untuk itu perlu adanya dukungan untuk memacu minat Generasi Muda berwirausaha di bidang pertanian salah satunya dengan upaya sosialisasi, resonansi dan pemberdayaan petani milenial melalui Festival Lumbung Mataraman dengan tema Gebyar Potensi Petani Milenial DIY, tuturnya.

Gubernur hadir dalam Lumbung Mataraman Expo di Pelataran. Ia mengapresiasi BPP, Apenyuluh dan Poktan berprestasi lingkup Provinsi DIY, mengukuhkan DPM/DPA Provinsi DIY, juga menyerahkan daftar nama 1000 petani milenial Provinsi DIY kepada Ibu Kapuslatan.

Selain itu, Gubernur juga melakukan Talkshow bersama, Kapuslatan, dan Ketua DPM/DPA Nasional.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY menyatakan Lumbung Mataraman merupakan lumbung pangan hidup yang berbasis rumah tangga.

Dalam pengembangannya, diharapkan menjadi lumbung desa yang dapat mendukung ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, katanya.

Lumbung Mataraman merupakan bentuk komitmen Pemerintah Daerah DIY dalam mewujudkan ketahanan pangan masyarakat melalui pendayagunaan sumber daya, kelembagaan, dan budaya.

Dalam kegiatan itu, Kapuslatan Kementan, Leli Nuryati, menyampaikan mengenai tantangan dalam penyediaan pangan.

Tantangan yang kita hadapi dalam penyediaan pangan adalah potensi kekeringan dan kerusakan lahan, kemudian perubahan iklim yang drastis, regenerasi petani, peningkatan kesejahteraan petani, pertanian berkelanjutan, serta pangan aman dan sehat bagi 273 juta rakyat Indonesia, tutur Leli.

Sementara untuk mempercepat penumbuhan pengusaha pertanian milenial, Kementan memanfaatkan pembiayaan petani milenial akses kredit usaha rakyat atau Tani Akur.

Tani Akur merupakan bagian dari penguatan fungsi BPP sebagai klinik konsultasi agribisnis yang fokus pada pembiayaan pertanian melalui penguatan petani milenial akses kredit usaha rakyat, terang Leli.

TAGS : Lumbung Mataram Expo Kementerian Pertanian Petani Milenial

https://www.jurnas.com/artikel/120449/Turut-Meriahkan-Lumbung-Mataram-Expo-Kementan-Suarakan-Peran-Petani-Milenial/
 
Sumber: https://www.jurnas.com/artikel/120449/Turut-Meriahkan-Lumbung-Mataram-Expo-Kementan-Suarakan-Peran-Petani-Milenial/
Tokoh





Graph

Extracted

persons Dedi Nursyamsi, Syahrul Yasin Limpo,
companies ADA,
ministries BPPSDMP, Kementan,
events Ramadhan,
fasums lumbung pangan,
nations Indonesia,
places DI YOGYAKARTA, DKI Jakarta, NUSA TENGGARA BARAT,
cities Mataram, Yogyakarta,