MerahPutih.com - Keramaian siswa tidak terdengar di ruang kelas I Sekolah Dasar (SD) Negeri Sriwedari 197, Solo, Jawa Tengah, pada hari pertama masuk sekolah ajaran baru 2022/2023.
Sebab, di ruang tersebut hanya dihuni satu siswa bernama Azzam dan seorang guru bernama Diyan Alfian.
Baca Juga
Gibran Copot Direktur PDAM Solo karena Diduga Lakukan Tindak Asusila
Penerapan sistem zonasi yang memaksa dirinya tidak memiliki teman saat proses belajar. Meski tak ditemani siswa lain, Azzam mengaku tetap bersemangat bersekolah hingga satu tahun ke depan.
Tidak ada teman, enggak takut semangat sekolah, kata Azzam pada awak media, Senin (11/7).
Ia mengaku pada hari pertama sekolah diperkenalkan lingkungan sekolah yang terletak di Jalan Kebangkitan Nasional No.23, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
Senang bisa kembali sekolah setelah libur lama, katanya.
Baca Juga
Wujud Toleransi GKJ Joyodiningratan Solo saat Perayaan Idul Adha
Sementara itu, Diyan Alfian mengatakan, untuk agenda perdana pembelajaran baru perkenalan sekolah, perkenalan bapak ibu guru lalu berkenalan anaknya sendiri.
Tadi kita selingi membuat kartu nama lalu menyanyi lagu pergi belajar biar cair, tidak terlalu tegang, kata Diyan.
Guru yang telah mengajar selama dua tahun ini, menceritakan Azzam selama melakukan pengenalan komunikatif dan bersemangat belajar. Meskipun hanya ada satu siswa, siswa tetap bersemangat mengikuti instruksi guru.
Dia (Azzam) komunikatif. Tidak ada temannya tetap semangat mengikuti dengan baik, tetap ceria, papar dia.
Ia mengatakan sebagai guru yang hanya mengajar satu siswa mengaku tidak ada masalah. Dia pun terbiasa mengajar siswa sedikit.
Pengalaman sebelumnya kebetulan lima siswa. Jadi sudah terbiasa dan beradaptasi, ucap dia.
Ia menambahkan kendala belajar dengan siswa minim adalah ketika ada tugas kelompok tidak ada temannya. Diyan menceritakan sebenarnya, Azzam tidak sendirian.
Pasalnya, selama pembelajaran nantinya akan ditemani satu murid lagi yang tidak naik kelas pada tahun ajaran sebelumnya.
Satu siswa tidak naik kelas, tidak masuk kelas karena bangun kesiangan, pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Jumlah Hewan Kurban di Kota Solo Turun 15 Persen, DidugaTerdampak Wabah PMK