China Peringatkan Negara-negara ASEAN Jangan Jadi Bidak Catur

  • 11 Juli 2022 20:59:47
  • Views: 6

Supianto | Senin, 11/07/2022 19:51 WIB

China

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi berpidato dalam Konferensi Keamanan Munich ke-56 di Bayerischer Hof Hotel di Munich, Jerman pada 15 Februari 2020.

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan, negara-negara Asia Tenggara harus menghindari digunakan sebagai bidak catur dalam persaingan kekuatan utama.

Berbicara di sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di ibu kota Indonesia, Jakarta, Senin (11/7), Wang mengatakan banyak negara di kawasan itu berada di bawah tekanan untuk berpihak.

Kita harus melindungi wilayah ini dari perhitungan geopolitik dan jebakan hukum rimba, dari digunakan sebagai bidak catur dalam persaingan kekuatan besar dan dari paksaan, katanya, berbicara melalui penerjemah.

Masa depan wilayah kita harus ada di tangan kita sendiri, tambahnya.

Asia Tenggara telah lama menjadi area gesekan geopolitik antara kekuatan-kekuatan besar karena kepentingan strategisnya, dengan negara-negara di kawasan itu sekarang waspada terjebak di tengah persaingan Amerika Serikat-China.

Meningkatkan ketegangan, China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai wilayahnya berdasarkan apa yang dikatakannya sebagai peta sejarah, membuatnya bertentangan dengan beberapa negara ASEAN yang mengatakan klaim tersebut tidak sesuai dengan hukum internasional.

Pidato Wang datang hanya beberapa hari setelah dia menghadiri pertemuan para menteri luar negeri G20 di Bali dan di tengah diplomasi China yang intens yang telah membuatnya melakukan serangkaian pemberhentian di seluruh wilayah dalam beberapa pekan terakhir.

Di sela-sela G20, Wang mengadakan pertemuan lima jam dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken dengan keduanya menggambarkan pembicaraan langsung pertama mereka sejak Oktober sebagai terus terang.

Wang mengatakan pada hari Senin bahwa dia telah memberi tahu Blinken kedua belah pihak harus membahas pembentukan aturan untuk interaksi positif dan untuk bersama-sama menegakkan regionalisme di Asia Pasifik.

“Elemen intinya adalah untuk mendukung sentralitas ASEAN, menjunjung tinggi kerangka kerja korporasi regional yang ada, menghormati hak dan kepentingan sah satu sama lain di Asia Pasifik daripada bertujuan untuk memusuhi atau menahan pihak lain, katanya.

Wang juga meminta negara-negara ASEAN untuk menentang kerja sama regional palsu yang menjauhkan negara-negara tertentu, sebuah referensi untuk blok keamanan dan perdagangan pimpinan AS yang bukan merupakan bagian dari China.

Pertemuan antara Wang dan Blinken terjadi di tengah persiapan pembicaraan virtual dalam beberapa minggu mendatang antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Joe Biden.

Setelah lama kedinginan selama pandemi antara kedua negara, kepala pertahanan, keuangan, dan keamanan nasional kedua negara semuanya telah berbicara sejak bulan lalu.

Sumber: Aljazeera

TAGS : China Wang Yi G20 Bali Rusia Amerika Serikat

https://www.jurnas.com/artikel/120349/China-Peringatkan-Negara-negara-ASEAN-Jangan-Jadi-Bidak-Catur/
 
Sumber: https://www.jurnas.com/artikel/120349/China-Peringatkan-Negara-negara-ASEAN-Jangan-Jadi-Bidak-Catur/
Tokoh







Graph

Extracted

persons Antony Blinken, Joe Biden, Xi Jinping,
companies ADA,
organizations ASEAN,
nations Amerika Serikat, Indonesia, Jerman, Republik Rakyat Cina, Rusia,
places DKI Jakarta,
cities Tiongkok,