Fakta-Fakta Sri Lanka Krisis Ekonomi hingga Istana Presiden Digeruduk

  • 11 Juli 2022 18:59:06
  • Views: 1

Liputan6.com, Jakarta - Publik di Sri Lanka tengah dihebohkan dengan ratusan massa yang mendatangi dan menerobos barikade polisi di kantor presiden di Kolombo dalam protes besar-besaran terkait krisis ekonomi, ketersediaan pangan hingga energi di negara itu. 

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah memberi tahu Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe bahwa dia akan mengundurkan diri, menurut keterangan dari kantor perdana menteri Sri Lanka, dikutip dari Channel News Asia, Senin (11/7/2022).

Setelah protes besar-besaran di tengah krisis ekonomi, ketua parlemen Sri Lanka mengatakan Rajapaksa akan mengundurkan diri pada Rabu besok (13/7/2022).

Namun, belum ada kabar langsung dari Rajapaksa tentang rencananya usai resmi mengundurkan diri.

Kabar pengunduran diri juga datang dari PM Wickremesinghe yang mengatakan dia juga akan mundur untuk memungkinkan pemerintah sementara dan semua partai mengambil alih.

Sri Lanka kini tidak memiliki sisa dolar untuk mengimpor bahan bakar, yang telah dijatah secara ketat, dan antrean panjang terbentuk di depan toko-toko yang menjual gas untuk memasak.

Inflasi negara berpenduduk 22 juta itu juga telah mencapai 54,6 persen bulan lalu, dan bank sentral Sri Lanka telah memperingatkan bahwa inflasi bisa meningkat menjadi 70 persen dalam beberapa bulan mendatang.

Bagaimana kronologi krisis ekonomi di Sri Lanka terjadi hingga pecahnya protes besar di kantor presidennya?

Melansir The Guardian, kabar Sri Lanka bangkrut pertama kali muncul pada 1 April 2022 ketika Presiden Rajapaksa mengumumkan keadaan darurat sementara karena serangkaian protes di area kota, terkait ketersediaan pangan dan energi. 

Berlanjut pada 3 April 2022, hampir semua kabinet pemerintahan Sri Lanka mengundurkan diri dalam sebuah pertemuan di larut malam, meninggalkan Rajapaksa menangani krisis ekonomi yang sudah membebani.

Gubernur bank sentral Sri Lanka, setelah menolak seruan untuk mencari bailout dari Dana Moneter Internasional, juga mengumumkan pengunduran dirinya.

Kemudian pada 5 April 2022, situasi ekonomi Sri Lanka yang semakin memburuk juga membuat menteri keuangan Ali Sabry mengundurkan diri hanya sehari setelah dia diangkat.

Beberapa hari setelah menteri-menteri mengundurkan diri, sejumlah dokter Sri Lanka mengungkapkan mereka hampir kehabisan obat-obatan untuk pasien, memperingatkan bahwa dampak krisis ekonomi bisa lebih berakibat daripada pandemi virus corona.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sri Lanka mengalami rangkaian krisis terburuknya. Negara ini chaos. Warga menggeruduk istana hingga kediaman Presiden mereka yang dianggap gagal mengatasi krisis. Perdana Menteri juga ikut didesak segera mundur.


https://www.liputan6.com/bisnis/read/5010838/fakta-fakta-sri-lanka-krisis-ekonomi-hingga-istana-presiden-digeruduk

Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/5010838/fakta-fakta-sri-lanka-krisis-ekonomi-hingga-istana-presiden-digeruduk
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA, Dana, Guardian, The Guardian, WhatsApp,
ministries Polisi,
nations Sri Lanka,
places DKI Jakarta,
cases covid-19,
musicclubs APRIL,