TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sabtu dini hari, jemaah haji mulai bergerak menuju Masjidil Haram di Makkah untuk Tawaf Al-Ifadha, merayakan Idul Adha, dan musim haji kali ini mengalir banyak pujian buat otoritas Saudi Arabia dari para jemaah haji.

Sebelumnya, seperti dilansir Arab News, mereka melempari batu ke Jamarat, menyembelih hewan kurban, dan mencukur rambut pada hari ke 10 Dul Hijjah, yang menandai Idul Adha. 

Para jemaah melemparkan masing-masing tujuh kerikil ke pilar Al-Jamarah Al-Sughra, Al-Jamarah Al-Wusta dan Al-Jamarah Al-Kubra dalam sebuah ritual  rajam setan oleh Nabi Ibrahim.

Setelah itu, mereka kembali ke akomodasi mereka untuk mencukur rambut mereka, sebagai tanda kelahiran kembali. Pengorbanan hewan merupakan isyarat Allah kepada Ibrahim, yang menyelamatkan putranya Ismail.

Musim haji tahun ini juga mengalir deras pujian dari sejumlah jemaah dari beberapa negara kepada pelayanan otoritas Saudi Arabia.

Nussarat, seorang peziarah Pakistan, yang melemparkan kerikilnya setelah melakukan perjalanan jauh-jauh dari Pakistan bersama suaminya untuk menunaikan haji.

Datang ke Arab Saudi untuk berpartisipasi dalam haji adalah mimpi yang menjadi kenyataan, katanya.

Hari ini kami merayakan Idul Adha, dan kemudian kami berjalan melalui Mina sampai kami mencapai Jamarat Al-Aqaba, di mana kami melemparkan batu ke dinding, katanya.

Aksi ini sangat terorganisir, tidak ada kerumunan orang yang saling mendorong, dan itu lebih mudah dari yang saya kira, tambah Nussarat.

Ezz Al-Deen, jemaah lain dari Aljazair, yang membawa bendera negaranya untuk difoto di acara tersebut mengatakan, ini adalah haji pertama baginya, dan ia memutuskan untuk pergi dengan putrinya. Saya terkejut dengan betapa mudahnya datang ke sini dan melempari setan dalam waktu kurang dari dua menit. Saya pikir itu karena jumlah haji tahun ini tidak terlalu tinggi, pengorganisasiannya sangat bagus dan semua orang berkolaborasi dengan kami, ujarnya.

Adil, jemaah dari Afrika Selatan mengatakan, bahwa perjalanan dari Muzdalifah ke Jamarat memiliki suasana yang luar biasa, karena ia telah berjalan dengan jemaah dari seluruh dunia meneriakkan Labbaik Allahumma Labbaik.

Saya merasa seperti menghindari bisikan setan untuk menikmati dosa jauh dari hidup saya, seperti bagaimana Nabi Ibrahim AS menjauhi setan, tuturnya.

Karena ini disebut jam sibuk, pengorganisasian dan koordinasi para penjaga berjalan dengan efisien dan lancar. Setelah rajam, saya mengalami beberapa kesulitan menemukan rute kembali ke tenda saya di Mina, tetapi secara keseluruhan, itu adalah pengalaman yang luar biasa, tambahnya. 

Otoritas haji, termasuk layanan darurat dari Kepresidenan Keamanan Negara, petugas kesehatan, pertahanan sipil, dan tim Masyarakat Bulan Sabit Merah Saudi, semuanya hadir untuk kepentingan peziarah, serta pejabat dan sukarelawan yang mewakili berbagai lembaga pemerintah lainnya.

Layanan keamanan juga disiagakan untuk memastikan kemacetan ditekan seminimal mungkin dan untuk mengelola aliran sekitar 899.353 jemaah di tempat-tempat suci tahun ini, menurut Otoritas Umum untuk Statistik. 

Pergerakan jemaah haji menuju Jembatan Jamarat dan sekitarnya arusnya dalam situasi aman, karena jemaah haji digiring secara berombongan menuju area lempar jumrah sesuai rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. 

Semua jemaah juga telah menghabiskan malam sebelumnya beristirahat di tenda mereka di Mina pada hari pertama rajam. 

Pada hari Jumat, juru bicara Haji dan Umrah, Hisyam Saeed mengkonfirmasi dalam konferensi pers bahwa semua rencana untuk acara tersebut dikoordinasikan dengan semua otoritas terkait, dan bahwa kementeriannya mengikuti jadwal dengan waktu tertentu untuk memastikan kelancaran pergerakan orang banyak di berbagai tahap, mulai dari dari hari Tarwiyah di Mina, ke Arafah dan Muzdalifah, sebelum mengangkut orang kembali ke Mina untuk rajam dan layanan haji lainnya.

Skuter Listrik

Layanan baru dengan skuter listrik ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman jemaah. (FOTO: Arab News)

Ada hal menarik lain yang juga disuguhkan otoritas Saudi Arabia tahun ini, yakni Otoritas Umum Transportasi (TGA) telah menawarkan skuter listrik sebagai layanan transportasi baru bagi jemaah haji selama musim haji tahun ini.

Layanan baru ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman jemaah haji, memudahkan pergerakan mereka saat melakukan ritual mereka, dan mengurangi durasi perjalanan mereka dari Gunung Arafat ke Muzdalifah. 

Perjalanan dengan skuter listrik menghemat 15 menit untuk jarak yang sebelumnya membutuhkan berjalan sekitar satu jam, dengan jalur khusus yang diperuntukkan bagi skuter dan menjaga keselamatan.

Layanan ini telah membantu memperkaya pengalaman bagi banyak jemaah haji. TGA membentuk tim khusus untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan skuter, dan otoritas akan bekerja untuk mengembangkan dan meningkatkan layanan untuk musim haji mendatang.

Ini datang sebagai bagian dari peran TGA dalam menyediakan beragam pilihan transportasi dan mengadopsi teknologi modern untuk menawarkan pengalaman terbaik bagi para jemaah haji dan untuk memastikan mobilitas mereka aman saat melakukan ritual mereka. (*)

**) Dapatkan update informasi pilihan setiap hari dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di HP.