TIMESINDONESIA, MALANG – Pelaksanaan Shalat Idul Adha 1443 H di Masjid Agung Jami Kota Malang mengikuti keputusan Menteri Agama yaitu jatuh pada Minggu 10 Dzulhijjah 1443 H (10/7/2022).

Nantinya, yang akan bertindak sebagai Khatib sekaligus Imam adalah K.H. Mohammad  Yahya, Ph.D., selaku Pengasuh Pondok Pesantren Mihrabul Muhibbin, Pasuruan. 

Rangkaian pelaksanan yang akan dimulai pukul 6 pagi tersebut diawali dengan sambutan-sambutan. Yaitu oleh Ketua Yayasan Masjid Agung Jami’ Malang dan juga Wakil Wali Kota Malang. Lalu akan dilanjutkan dengan dilakukannya Shalat Idul Adha secara berjamaah.

Banner informasi tentang pelaksanaan Salat Idul Adha di Masjid Agung Jami' Malang (FOTO: Adam Chesar Gunawan/TIMES Indonesia)

Pada pelaksanaan tahun 2021 lalu, jumlah orang yang boleh mengikuti Shalat Idul Adha di Masjid Jami ini dibatasi karena adanya aturan PPKM. Untuk tahun ini, masyarakat umum diperbolehkan seiring melandainya kasus Covid-19 di Malang Raya.

Namun, masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan seperti cuci tangan dan memakai masker.

Sama dengan sebelumnya, Masjid Jami tetap tidak melaksanakan  penyembelihan hewan kurban terkait aturan penyembelihan di masa wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Sebelumnya, Wali Kota Malang, Sutiaji juga mengungkapkan bahwa dilaksanakan atau tidaknya penyembelihan di Masjid yang ada di Kota Malang menjadi kebijakannya masing-masing.

K.H Abdul Muis selaku Pengawas Yayasan Masjid Agung Jami Malang mengungkapkan pihaknya telah menerima hewan kurban dari Gubernur Jawa Timur, Wali Kota Malang Sutiaji, dan juga dari Wakil Wal Kota Malang. 

“Cuma nanti pelaksanaan penyembelihannya kami nunut (titipkan) di tempat lain, ada yang di RPH Kota Malang dan juga Masjid Puri Cempaka akan dilaksanakan Senin, terangnya saat ditemui di kantornya (9/72022).

K.H Abdul Muis selaku Pengawas Yayasan Masjid Agung Jami’ Malang saat ditemui di Kantor Sekretariat  (FOTO: Adam Chesar Gunawan/TIMES Indonesia)

Pihak Masjid Agung juga telah memberikan surat pemberitahuan kepada Gereja Protestan GPIB Immanuel Malang. Surat tersebut berisi informasi untuk memohon menunda kegiatan kebaktian agar tidak bersamaan dengan pelaksanaan Shalat Idul Adha nantinya. 

“Kami dan mereka juga sudah ada saling pengertian lah. Suratnya ya sudah direspon baik, malah kalau mereka biasanya mengadakan kegiatan seperti kerja bakti dan meminta bantuan pada kami, ya kami kerahkan bantuan semampu kami tambahnya.

Untuk warga yang ingin melakukan Shalat Idul Adha secara berjamaah di Masjid Agung Jami Kota Malang ini agar memarkirkan kendarannya cukup jauh dari area masjid. Karena hari Minggu esok, area luar masjid dan sekitarnya akan steril dari kendaraan yang ada. (*)

**) Dapatkan update informasi pilihan setiap hari dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di HP.