PIKIRAN RAKYAT - Seratus lima puluh satu tahun sebelum Amerika Serikat secara resmi menghapus sistem perbudakan, Kota Depok lebih dahulu melakukannya pada 28 Juni 1714.

Riwayat pembebasan budak di wilayah perbatasan Jawa Barat dengan DKI Jakarta tersebut diperingati dan dianggap tonggak kelahiran kota.

Namun, pemerintah justru menetapkan hari jadi Kota Depok pada 27 April 1999 selepas wilayah tersebut melepas status kota administratif dan kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Nahas, Perempuan 17 Tahun Dijual Pacar Lewat MiChat dan Dijadikan Budak Seks

Suasana Depok sungguh meriah pada 28 Juni 1933. Festival atau pesta rakyat berlangsung kala itu dari pagi hingga malam hari.

Gerai makanan dan minuman bertebaran disertai alunan gamelan dan musik lain. Pukul 17.00,  F V Laurens selaku Presiden Depok menyampaikan pidatonya dalam upacara peletakan karangan bunga di tugu Chornelis Chastelein di depan Gemeente atau Gedung Balai Kota/Kotapraja Depok.

Ia menyampaikan kegiatan tersebut merupakan peringatan pemberian wasiat Cornelis Chastelein, sang pemilik tanah Depok yang mewariskan lahann itu kepada para budaknya.

Baca Juga: Pemimpin Chechnya Disebut Pengkhianat, Ramzan Kadyrov Dituding Budak yang 'Dibeli' Vladimir Putin

Saya juga atas nama kalian semua kembali menyampaikan penghormatan dan terima kasih kepada Sang Pemberi, yang telah memberikan Tanah Depok kepada nenek moyang kita, ucap Laurens dalam pemberitaan koran berbahasa Belanda,‎ Het Nieuws Van Den Dag voor Nederlandsch-Indië pada 29 Juni 1933.